Kupang (ANTARA News) - Lebih dari 200 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur disekap di Tanjunguma, Batam oleh sebuah perusahaan pengerah jasa tenaga kerja asal Kupang.

Hal ini terungkap setelah warga NTT yang ada di Batam mendobrak lokasi penyekapan tersebut, Selasa malam, setelah mendengar kabar bahwa ratusan TKI asal NTT disekap oleh PT Tugas Mulia di Tanjunguma.

"Kami mendobrak lokasi tersebut dan mendapatkan lebih dari 200 warga NTT yang disekap di lokasi tersebut," kata Aba Wahid, salah seorang warga NTT di Batam yang menghubungi ANTARA dari Batam, Selasa malam.

Ia mengatakan ratusan warga NTT yang kebanyakan adalah wanita itu langsung digiring ke Polsek Lubuk Baja Batam untuk dimintai keterangan.

"Saat ini mereka sedang dimintai keterangan di Polsek Lubuk Baja. Mereka umumnya tamatan sekolah dasar (SD) dan sebagiannya lagi tidak tahu baca dan tulis," ujar Aba Wahid.

Menurut pengakuan para TKI tersebut, sebagian besar dari mereka sudah disekap sejak sebulan yang lalu, dan sebagiannya lagi baru masuk ke lokasi tersebut setelah didatangkan oleh PT Tugas Mulia dari Kupang.

Aba Wahid mengatakan para TKI tersebut hendak dipekerjakan di Malaysia oleh perusahaan tersebut, namun mereka mengalami penyiksaan yang cukup keji dari perusahaan pengerah tenaga kerja itu.

"Ada seorang warga NTT dilaporkan meninggal dunia sekitar seminggu yang lalu, namun tidak tahu dimana ia dimakamkan. Ada yang dipukul babak belur sampai muntah darah," kata Wahid melukiskan kejadian tersebut. (ANT/K004)