Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Komisi Daerah Penanggulangan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komda KIPI) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dr Zuhrotul Aini SpA mengingatkan kepada orang tua maupun tim vaksinator di lapangan agar memastikan kondisi anak fit sebelum diberikan vaksin COVID-19.

“Pada prinsipnya sama seperti orang dewasa. Anak harus dalam kondisi fit dan sehat saat menerima vaksin,” kata Dokter Aini di Tulungagung, Kamis.

Oleh karenanya, lanjut dia, skrining kesehatan anak penting dan harus dilakukan secara cermat. Protokol ini wajib dilaksanakan terutama untuk meminimalisir kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) berat.

Baca juga: Dinkes sebut belum ada laporan KIPI vaksinasi anak di Ambon

Kendati sampai saat ini belum ditemukan kasus KIPI berat, antisipasi atau pencegahan wajib dilakukan untuk mencegah pemburukan kondisi klinis anak penerima vaksin.

"Jika anak sedang sakit atau dalam masa perawatan, sebaiknya untuk konsultasi dengan dokter yang merawat. Termasuk jika anak memiliki komorbid seperti penyakit asma, dan sakit lain," katanya.

Baca juga: Polisi hadirkan superhero saat vaksinasi anak di Cirebon

Menurut penjelasan Aini, kondisi ini diperlukan terutama untuk meminimalisir KIPI berat. Meskipun, sampai saat ini belum ditemukan kasus KIPI berat pada pelaksanaan vaksin anak.

“Jika anak sedang sakit atau dalam masa perawatan, sebaiknya untuk konsultasi dengan dokter yang merawat. Termasuk jika anak memiliki komorbid seperti penyakit asma, dan sakit lain,” ujarnya.

Baca juga: Kilang Pertamina-Polda Sumsel gelar vaksin anak usia 6-11 tahun

Di Tulungagung saat ini vaksinasi anak masih terus berlangsung. Digelar mulai Selasa (4/1) di SDN 4 Kampungdalem, Kota Tulungagung, imunisasi serempak kemudian dilaksanakan secara masif bergilir di 271 desa/kelurahan 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung.

Jumlah anak usia 6-11 tahun penerima vaksin sendiri diperkirakan mencapai 89.276 siswa. Mereka sebagian besar sekolah di sekolah umum, dan sebagian kecil lain di madrasah ibtidaiyah (MI) yang berada di bawah naungan kantor kementerian agama.

Sasaran vaksinasi yang ditargetkan tuntas dalam tempo 10 hari sejak “kick off” dilakukan.