KPPOD: Butuh kerja keras pemkab capai target pembangunan berkelanjutan
13 Januari 2022 15:17 WIB
Tangkapan layar - Analis KPPOD Eduardo Edwin Ramda saat menjadi panelis dalam dialog stakeholder KPPOD yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting, dipantau dari Jakarta, Kamis (13/1/2022). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.
Jakarta (ANTARA) - Analis Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Eduardo Edwin Ramda mengatakan butuh komitmen dan kerja keras pemerintah daerah, khususnya pemerintah kabupaten (pemkab), untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
"Komitmen Indonesia untuk pencapaian target pembangunan berkelanjutan tentunya membutuhkan komitmen dan kerja keras pemerintah daerah, khususnya pada level kabupaten," ujar Eduardo Edwin Ramda.
Hal tersebut dikatakan Eduardo Edwin Ramda saat menjadi panelis dalam dialog stakeholder KPPOD yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting, dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut Edwin, pencapaian target pembangunan berkelanjutan dapat tercermin dari peningkatan daya saing di level global.
Dengan demikian, pemerintah Indonesia, terutama pemerintah daerah, perlu meningkatkan daya saing masing-masing daerahnya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Direktur Eksekutif KPPOD Armand Suparman.
Menurut dia, pemerintah Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan daya saing daerah.
"Sampai saat ini peningkatan daya saing daerah masih menjadi pekerjaan rumah. Daya saing daerah berkelanjutan Indonesia masih berada pada level sedang," kata Armand.
Berdasarkan hasil kajian indeks daya saing berkelanjutan yang dihimpun KPPOD pada tahun 2020, daya saing daerah pada umumnya berada pada level sedang, bahkan timpang secara kewilayahan dengan sebaran daya saing daerah 71,94 persen berada di bagian barat Indonesia.
Di samping itu, diketahui pula bahwa daya saing daerah belum dibangun sepenuhnya di atas pilar-pilar berkelanjutan, yaitu lingkungan lestari, ekonomi tangguh, sosial inklusif, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Bahkan, daya saing daerah juga belum memiliki posisi yang setara dan kontribusi yang sama dalam menciptakan dan menentukan daya saing daerah berkelanjutan.
Padahal, lanjut Armand, peningkatan daya saing daerah makin bernilai penting di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berdampak negatif pada banyak sektor kehidupan, terutama perekonomian masyarakat.
Di samping itu, peningkatan daya saing daerah juga makin penting di tengah tantangan perubahan iklim, bahkan kesempatan Indonesia menjadi Presidensi G20.
Oleh karena itu, kata dia, komitmen dan kerja keras pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk capai target pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui peningkatan daya saing daerahnya.
Baca juga: KPPOD: Penganggaran adaptif-realistis pulihkan ekonomi daerah
Baca juga: KPPOD dorong penguatan KASN tegakkan sistem merit di daerah
"Komitmen Indonesia untuk pencapaian target pembangunan berkelanjutan tentunya membutuhkan komitmen dan kerja keras pemerintah daerah, khususnya pada level kabupaten," ujar Eduardo Edwin Ramda.
Hal tersebut dikatakan Eduardo Edwin Ramda saat menjadi panelis dalam dialog stakeholder KPPOD yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting, dipantau dari Jakarta, Kamis.
Menurut Edwin, pencapaian target pembangunan berkelanjutan dapat tercermin dari peningkatan daya saing di level global.
Dengan demikian, pemerintah Indonesia, terutama pemerintah daerah, perlu meningkatkan daya saing masing-masing daerahnya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Direktur Eksekutif KPPOD Armand Suparman.
Menurut dia, pemerintah Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan daya saing daerah.
"Sampai saat ini peningkatan daya saing daerah masih menjadi pekerjaan rumah. Daya saing daerah berkelanjutan Indonesia masih berada pada level sedang," kata Armand.
Berdasarkan hasil kajian indeks daya saing berkelanjutan yang dihimpun KPPOD pada tahun 2020, daya saing daerah pada umumnya berada pada level sedang, bahkan timpang secara kewilayahan dengan sebaran daya saing daerah 71,94 persen berada di bagian barat Indonesia.
Di samping itu, diketahui pula bahwa daya saing daerah belum dibangun sepenuhnya di atas pilar-pilar berkelanjutan, yaitu lingkungan lestari, ekonomi tangguh, sosial inklusif, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Bahkan, daya saing daerah juga belum memiliki posisi yang setara dan kontribusi yang sama dalam menciptakan dan menentukan daya saing daerah berkelanjutan.
Padahal, lanjut Armand, peningkatan daya saing daerah makin bernilai penting di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berdampak negatif pada banyak sektor kehidupan, terutama perekonomian masyarakat.
Di samping itu, peningkatan daya saing daerah juga makin penting di tengah tantangan perubahan iklim, bahkan kesempatan Indonesia menjadi Presidensi G20.
Oleh karena itu, kata dia, komitmen dan kerja keras pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk capai target pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui peningkatan daya saing daerahnya.
Baca juga: KPPOD: Penganggaran adaptif-realistis pulihkan ekonomi daerah
Baca juga: KPPOD dorong penguatan KASN tegakkan sistem merit di daerah
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022
Tags: