Kota Metz jajaki kerja sama "sistercity" bidang musik dengan Ambon
13 Januari 2022 12:53 WIB
Ilustrasi - Tiga dari 19 perahu peserta lomba layar tahunan Darwin - Ambon Yacht Race yang sudah memasuki finish, berlabuh di perairan pantai Desa Amahusu, Ambon, Maluku, Jumat (29/8). Even Darwin - Ambon Yacht Race tahun 2014 yang dilepas dari Darwin Australia Utara pada Selasa (23/8) serta finish terakhir Jumat (29/8), menandai 30 tahun usia pelaksanaan lomba layar tersebut serta 25 tahun hubungan sister city Kota Ambon dan Kota Darwin. ANTARA FOTO/Embong Salampessy/ss/Spt/pri.
Ambon (ANTARA) - Direktur Ambon Music Office Ronny Loppies mengatakan Kota Metz, Prancis, menjajaki kerja sama sister city atau kota kembar bidang musik dan budaya dengan Kota Ambon.
Menurut dia di Ambon, Kamis, keinginan Kota Metz untuk menjajaki kerja sama dengan Kota Ambon disampaikan oleh delegasi tetap RI untuk Unesco.
"Penjajakan kerja sama juga telah dilakukan Kota Metz, Prancis, dengan Kota Ambon," katanya.
Dengan demikian, hal itu akan menambah kota yang tengah menjajaki kerja sama "sister city" bidang musik dengan Kota Ambon.
Baca juga: Kerja sama "sister city" akan kenalkan Ambon ke dunia internasional
Baca juga: Havana - Ambon jajaki "sister city"
Sebelumnya, Kota Havana, Kuba, juga berkeinginan untuk menjajaki kerja sama kota kembar bidang musik dengan Kota Ambon. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuba Nana Juliana dalam webinar G-Cinc Expert Series, yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) RI, Juni 2021 lalu.
Menurut Ronny kerja sama "sister city" Kota Ambon dan Havana segera ditindaklanjuti melalui kunjungan ke Havana pada Februari 2022 mendatang.
Ronny mengatakan kerja sama dan jejaring sesama kota kreatif merupakan hal yang lumrah. Saat ini ada 47 kota kreatif berbasis musik di bawah Unesco.
Ia menambahkan, melalui kolaborasi tersebut diharapkan akan memperkuat diplomasi lunak Indonesia dan mendorong konektivitas antar masyarakat.
Sementara itu, Ambon maupun Havana dianugerahi Unesco sebagai kota musik dan kota kreatif masing-masing pada Oktober 2019.
Kerja sama "sister city" kota Ambon telah dimulai dengan Kota Vlissingen, Belanda, di bidang kesehatan; dan Kota Darwin, Australia, di bidang budaya dan pendidikan.
Menurut dia di Ambon, Kamis, keinginan Kota Metz untuk menjajaki kerja sama dengan Kota Ambon disampaikan oleh delegasi tetap RI untuk Unesco.
"Penjajakan kerja sama juga telah dilakukan Kota Metz, Prancis, dengan Kota Ambon," katanya.
Dengan demikian, hal itu akan menambah kota yang tengah menjajaki kerja sama "sister city" bidang musik dengan Kota Ambon.
Baca juga: Kerja sama "sister city" akan kenalkan Ambon ke dunia internasional
Baca juga: Havana - Ambon jajaki "sister city"
Sebelumnya, Kota Havana, Kuba, juga berkeinginan untuk menjajaki kerja sama kota kembar bidang musik dengan Kota Ambon. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuba Nana Juliana dalam webinar G-Cinc Expert Series, yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) RI, Juni 2021 lalu.
Menurut Ronny kerja sama "sister city" Kota Ambon dan Havana segera ditindaklanjuti melalui kunjungan ke Havana pada Februari 2022 mendatang.
Ronny mengatakan kerja sama dan jejaring sesama kota kreatif merupakan hal yang lumrah. Saat ini ada 47 kota kreatif berbasis musik di bawah Unesco.
Ia menambahkan, melalui kolaborasi tersebut diharapkan akan memperkuat diplomasi lunak Indonesia dan mendorong konektivitas antar masyarakat.
Sementara itu, Ambon maupun Havana dianugerahi Unesco sebagai kota musik dan kota kreatif masing-masing pada Oktober 2019.
Kerja sama "sister city" kota Ambon telah dimulai dengan Kota Vlissingen, Belanda, di bidang kesehatan; dan Kota Darwin, Australia, di bidang budaya dan pendidikan.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022
Tags: