Sepak Bola Nasional
PSSI minta timnas putri tak gentar hadapi grup berat Piala Asia
13 Januari 2022 01:21 WIB
Pesepak bola Timnas Putri Indonesia Tia Darti Septiawati (kiri) menendang bola dalam pemusatan latihan di Stadion Madya, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pemusatan latihan tersebut sebagai persiapan untuk Piala Asia Wanita 2022 yang akan diadakan di India pada 20 Januari sampai 6 Februari 2022. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Jakarta (ANTARA) - PSSI meminta tim nasional putri tidak gentar bersaing dalam Grup B Piala Asia 2022 yang dianggap grup berat lantaran diisi tim-tim kuat Australia, Thailand dan Filipina.
"Sebagai pesepak bola dan tim, mereka tak bisa gentar. Harus melakukan yang terbaik demi Garuda dan Merah Putih," kata Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Jakarta, Rabu.
Yunus menyadari ketiga pesaing Indonesia memiliki kualitas sangat bagus dan masuk tim putri terbaik di Asia.
Namun, Indonesia selalu memiliki peluang meraih hasil positif apalagi Zahra Muzdalifah dan kawan-kawan sudah mempersiapkan diri selama sekitar satu bulan di Jakarta dan beberapa dari mereka pernah membela daerahnya dalam PON Papua lalu.
"Mudah-mudahan mereka bisa memberikan yang terbaik saat menghadapi tiga negara tersebut," kata Yunus.
Baca juga: PSSI umumkan 23 pemain timnas untuk Piala Asia Putri 2022
Piala Asia Putri digelar di India pada 20 Januari-6 Februari 2022. Pertandingan pertama Indonesia berlangsung pada 21 Januari melawan Australia, kemudian pada 24 Januari melawan Thailand dan disusul Filipina tiga hari kemudian.
Persaingan dalam Grup B cukup berat karena ketiga pesaing Indonesia memiliki catatan bagus dalam turnamen yang sudah berlangsung sejak 1975 itu.
Australia adalah juara Piala Asia Putri 2010, Thailand kampiun 1983 dan Filipina peringkat keenam 2018. Sementara Indonesia, yang terakhir kali tampil pada Piala Asia Putri 1989, menjadi semifinalis 1977 dan 1986.
Australia bahkan bisa disebut terunggul di Asia mengingat para pemainnya memperkuat klub-klub ternama Eropa seperti Arsenal, Manchester City, Tottenham Hotspur, Chelsea dan Olympique Lyonnais.
Indonesia yang berkekuatan 23 pemain akan berangkat ke India pada 16 Januari dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal PSSI Maaike Ira Puspita.
Baca juga: Bergabungnya Shalika Aurelia ke klub Eropa memotivasi timnas putri
"Sebagai pesepak bola dan tim, mereka tak bisa gentar. Harus melakukan yang terbaik demi Garuda dan Merah Putih," kata Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Jakarta, Rabu.
Yunus menyadari ketiga pesaing Indonesia memiliki kualitas sangat bagus dan masuk tim putri terbaik di Asia.
Namun, Indonesia selalu memiliki peluang meraih hasil positif apalagi Zahra Muzdalifah dan kawan-kawan sudah mempersiapkan diri selama sekitar satu bulan di Jakarta dan beberapa dari mereka pernah membela daerahnya dalam PON Papua lalu.
"Mudah-mudahan mereka bisa memberikan yang terbaik saat menghadapi tiga negara tersebut," kata Yunus.
Baca juga: PSSI umumkan 23 pemain timnas untuk Piala Asia Putri 2022
Piala Asia Putri digelar di India pada 20 Januari-6 Februari 2022. Pertandingan pertama Indonesia berlangsung pada 21 Januari melawan Australia, kemudian pada 24 Januari melawan Thailand dan disusul Filipina tiga hari kemudian.
Persaingan dalam Grup B cukup berat karena ketiga pesaing Indonesia memiliki catatan bagus dalam turnamen yang sudah berlangsung sejak 1975 itu.
Australia adalah juara Piala Asia Putri 2010, Thailand kampiun 1983 dan Filipina peringkat keenam 2018. Sementara Indonesia, yang terakhir kali tampil pada Piala Asia Putri 1989, menjadi semifinalis 1977 dan 1986.
Australia bahkan bisa disebut terunggul di Asia mengingat para pemainnya memperkuat klub-klub ternama Eropa seperti Arsenal, Manchester City, Tottenham Hotspur, Chelsea dan Olympique Lyonnais.
Indonesia yang berkekuatan 23 pemain akan berangkat ke India pada 16 Januari dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal PSSI Maaike Ira Puspita.
Baca juga: Bergabungnya Shalika Aurelia ke klub Eropa memotivasi timnas putri
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022
Tags: