Kapolri minta jajaran kepolisian jaga kepercayaan publik
12 Januari 2022 23:45 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memimpin kegiatan video conference (vicon) analisis dan evaluasi kepada seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/1/2022). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian untuk menjaga kepercayaan publik dan menjadi institusi penegak hukum yang makin dicintai masyarakat.
"Di mana Polri harus hadir dan keberpihakan kepada masyarakat yang selama ini membutuhkan adanya nilai keadilan harus terus ditingkatkan," kata Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Permintaan tersebut disampaikan Sigit dalam kegiatan video conference (vicon) analisis dan evaluasi kepada seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Dalam arahannya, jenderal bintang empat tersebut menekankan pada seluruh jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun 2022 dengan terus melakukan perbaikan pelayanan publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Korps Bhayangkara.
Menurut dia, seiring tuntutan zaman, Polri harus mau mengubah diri melalui transformasi Polri yang presisi untuk polisi yang diharapkan dan dicintai oleh masyarakat.
Polri hendaknya dapat mengukur tingkat kepercayaan dan kepuasan publik sehingga mampu bersikap sesuai dengan dinamika di tengah masyarakat.
Mantan Kabareskrim itu pun meminta jajaran Polri mencegah terjadinya penyimpangan atau pelanggaran guna menjaga kepercayaan publik.
Ke depannya Sigit menginginkan personel kepolisian menjadi sosok yang memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Selain itu, polisi juga harus mampu menyelesaikan masalah di lapangan, menegakkan hukum dengan tegas dan humanis, serta menjadi representasi kehadiran negara di kala masyarakat membutuhkan kehadiran Polri.
"Khususnya responsif terhadap apa yang menjadi kemauan masyarakat," ucap Sigit.
Dalam evaluasi ini, Sigit menekankan pada seluruh jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan kepercayaan publik yang belakangan ini menurun.
Menurut mantan Kepala Divisi Propam Polri itu, personel Polri harus turun secara langsung ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
Terutama personel kepolisian di level pimpinan untuk tidak sungkan menemui masyarakat secara langsung dengan siapa pun, tanpa memandang status sosial ataupun jabatannya.
Baca juga: Kapolri instruksikan vaksinasi lansia dan anak dipercepat
Baca juga: Kapolri ingatkan dua syarat wajib pelaksanaan PTM 100 persen
Untuk itu, Sigit memandang perlu meningkatkan kegiatan temu warga karena merupakan upaya jemput bola sekaligus langkah proaktif Polri untuk menghilangkan sumbatan komunikasi dan bisa memperkuat hubungan antara polisi dan warga.
Tidak hanya itu, kata dia, hal tersebut juga menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat yang kehilangan harapan, frustasi, dan berpersepsi negatif ke kepolisian.
"Terkait dengan pembinaan dan perbaikan terus kami lakukan untuk meningkatkan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat," kata Sigit.
Sigit menambahkan bahwa personel Polri harus hadir melaksanakan tugas pokok secara profesional, tidak antikritik dan perbaiki koreksi-koreksi yang diberikan masyarakat dan betul-betul bisa diperbaiki.
Pada kesempatan ini, Sigit juga mengingatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo soal menjaga dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, aman, dan damai.
Sigit juga menyatakan bahwa Polri harus melakukan kesiapan dan antisipasi sejak dini terkait dengan agenda event nasional maupun internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia saat pandemi COVID-19. Dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan, yang akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan perekonomian.
"Proses perjalanan event tersebut, ini pertaruhan Indonesia di mata dunia dan kewajiban Polri dari sisi menjaga kamtibmas dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Terkait dengan pengendalian COVID-19 dalam rangka menjaga pemulihan ekonomi nasional, Polri tengah menyamakam gerakan.
Aspirasi dan harapan masyarakat yang berkembang kepada institusi Polri, Sigit mengatakan bahwa hal itu menjadi masukan dan harapan dari masyarakat untuk menjadikan Korps Bhayangkara sebagai lembaga yang dicintai masyarakat.
Oleh karena itu, Sigit meminta kepolisian jangan lelah untuk terus melakukan evaluasi atas segala masukan.
Menurut Sigit, potret dan warna yang disampaikan masyarakat bagaimana menyukai polisi dan tidak menyukai polisi, harapan dan hal-hal yang bisa diwujudkan Polri, hal-hal yang buat Polri dipercaya dan tidak, itu semua harus pahami oleh jajaran Polri dengan menguatkan dan membesarkan hal yang meningkatkan kepercayaan.
"Kurangi hal-hal yang mengurangi kepercayaan Polri. Kami harus jaga lebih dari 400.000 anggota dan institusi. Ada harapan yang baik jika bertemu dengan polisi," kata Sigit.
Baca juga: Polri perketat pengawasan PPLN dengan aplikasi monitoring karantina
Baca juga: Polri luncurkan aplikasi Monitoring Karantina Presisi
"Di mana Polri harus hadir dan keberpihakan kepada masyarakat yang selama ini membutuhkan adanya nilai keadilan harus terus ditingkatkan," kata Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Permintaan tersebut disampaikan Sigit dalam kegiatan video conference (vicon) analisis dan evaluasi kepada seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Dalam arahannya, jenderal bintang empat tersebut menekankan pada seluruh jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun 2022 dengan terus melakukan perbaikan pelayanan publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Korps Bhayangkara.
Menurut dia, seiring tuntutan zaman, Polri harus mau mengubah diri melalui transformasi Polri yang presisi untuk polisi yang diharapkan dan dicintai oleh masyarakat.
Polri hendaknya dapat mengukur tingkat kepercayaan dan kepuasan publik sehingga mampu bersikap sesuai dengan dinamika di tengah masyarakat.
Mantan Kabareskrim itu pun meminta jajaran Polri mencegah terjadinya penyimpangan atau pelanggaran guna menjaga kepercayaan publik.
Ke depannya Sigit menginginkan personel kepolisian menjadi sosok yang memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Selain itu, polisi juga harus mampu menyelesaikan masalah di lapangan, menegakkan hukum dengan tegas dan humanis, serta menjadi representasi kehadiran negara di kala masyarakat membutuhkan kehadiran Polri.
"Khususnya responsif terhadap apa yang menjadi kemauan masyarakat," ucap Sigit.
Dalam evaluasi ini, Sigit menekankan pada seluruh jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan kepercayaan publik yang belakangan ini menurun.
Menurut mantan Kepala Divisi Propam Polri itu, personel Polri harus turun secara langsung ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
Terutama personel kepolisian di level pimpinan untuk tidak sungkan menemui masyarakat secara langsung dengan siapa pun, tanpa memandang status sosial ataupun jabatannya.
Baca juga: Kapolri instruksikan vaksinasi lansia dan anak dipercepat
Baca juga: Kapolri ingatkan dua syarat wajib pelaksanaan PTM 100 persen
Untuk itu, Sigit memandang perlu meningkatkan kegiatan temu warga karena merupakan upaya jemput bola sekaligus langkah proaktif Polri untuk menghilangkan sumbatan komunikasi dan bisa memperkuat hubungan antara polisi dan warga.
Tidak hanya itu, kata dia, hal tersebut juga menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat yang kehilangan harapan, frustasi, dan berpersepsi negatif ke kepolisian.
"Terkait dengan pembinaan dan perbaikan terus kami lakukan untuk meningkatkan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat," kata Sigit.
Sigit menambahkan bahwa personel Polri harus hadir melaksanakan tugas pokok secara profesional, tidak antikritik dan perbaiki koreksi-koreksi yang diberikan masyarakat dan betul-betul bisa diperbaiki.
Pada kesempatan ini, Sigit juga mengingatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo soal menjaga dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, aman, dan damai.
Sigit juga menyatakan bahwa Polri harus melakukan kesiapan dan antisipasi sejak dini terkait dengan agenda event nasional maupun internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia saat pandemi COVID-19. Dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan, yang akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan perekonomian.
"Proses perjalanan event tersebut, ini pertaruhan Indonesia di mata dunia dan kewajiban Polri dari sisi menjaga kamtibmas dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Terkait dengan pengendalian COVID-19 dalam rangka menjaga pemulihan ekonomi nasional, Polri tengah menyamakam gerakan.
Aspirasi dan harapan masyarakat yang berkembang kepada institusi Polri, Sigit mengatakan bahwa hal itu menjadi masukan dan harapan dari masyarakat untuk menjadikan Korps Bhayangkara sebagai lembaga yang dicintai masyarakat.
Oleh karena itu, Sigit meminta kepolisian jangan lelah untuk terus melakukan evaluasi atas segala masukan.
Menurut Sigit, potret dan warna yang disampaikan masyarakat bagaimana menyukai polisi dan tidak menyukai polisi, harapan dan hal-hal yang bisa diwujudkan Polri, hal-hal yang buat Polri dipercaya dan tidak, itu semua harus pahami oleh jajaran Polri dengan menguatkan dan membesarkan hal yang meningkatkan kepercayaan.
"Kurangi hal-hal yang mengurangi kepercayaan Polri. Kami harus jaga lebih dari 400.000 anggota dan institusi. Ada harapan yang baik jika bertemu dengan polisi," kata Sigit.
Baca juga: Polri perketat pengawasan PPLN dengan aplikasi monitoring karantina
Baca juga: Polri luncurkan aplikasi Monitoring Karantina Presisi
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022
Tags: