Moeldoko: Produksi baterai mobil listrik RI akan jadi "game changer"
12 Januari 2022 19:26 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menjadi pembicara kunci pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di Kemayoran Jakarta, Rabu (12/1/2022). ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai kemampuan Indonesia untuk memproduksi baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle Battery (EVB) dapat menjadi pengubah "peta permainan" atau game changer industri global.
"Kita harus bisa berperan penting, jika perlu mengontrol, berdasarkan keberadaan nikel yang melimpah. Kini, peluang besar yang bisa mengubah seluruh permainan sudah ada di depan mata kita, dan game changer itu bernama baterai motor listrik," kata Moeldoko pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di Jakarta, Rabu.
Ia optimistis jika produksi baterai mobil listrik dalam negeri akan mengangkat daya saing ekonomi, kemampuan teknologi hingga kemandirian energi Indonesia.
Jika Indonesia mampu menciptakan ekosistem mobil listrik, yang didukung regulasi, infrastruktur, dan sumber daya alam, maka akan melahirkan peluang investasi yang besar dari sektor hulu ke hilir.
"Pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik dalam skala besar bagi Indonesia adalah keniscayaan," katanya.
Untuk mencapai industri mobil listrik dengan daya saing global, menurut Moeldoko, ada dua agenda yang harus dijalankan yakni kualitas produk baterai dalam negeri yang harus mampu menembus pasar dunia dan juga sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan minat terhadap mobil listrik.
"Inilah momentum yang tepat untuk mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, di saat manufaktur baterai masih dalam fase persiapan. Kalau sudah tiba saatnya akan ada link up antara minat menggunakan mobil listrik dengan berjalannya produksi baterai listrik. Ini hanya soal waktu saja," kata Moeldoko yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
Moeldoko juga mengingatkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam percepatan pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB) melalui Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019.
Kebijakan pengembangan industri KBL BB tersebut, kata dia, sejalan dengan target Indonesia untuk menurunkan tingkat emisi pada 2030 dengan meninggalkan kendaraan berbasis energi fosil.
Adapun Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) merupakan ajang pameran yang menjadi wadah bagi para pelaku industri kendaraan listrik, industri pendukung kendaraan listrik, hingga UMKM dan industri kreatif untuk bersiap menyambut era elektrifikasi kendaraan. PEVS digelar 12-22 Mei 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Baca juga: Penjualan mobil listrik hibrida AS capai rekor tertinggi
Baca juga: Peluang Indonesia menjadi pemain global industri baterai tertunda
Baca juga: Industri baterai kendaraan listrik sangat menjanjikan
"Kita harus bisa berperan penting, jika perlu mengontrol, berdasarkan keberadaan nikel yang melimpah. Kini, peluang besar yang bisa mengubah seluruh permainan sudah ada di depan mata kita, dan game changer itu bernama baterai motor listrik," kata Moeldoko pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di Jakarta, Rabu.
Ia optimistis jika produksi baterai mobil listrik dalam negeri akan mengangkat daya saing ekonomi, kemampuan teknologi hingga kemandirian energi Indonesia.
Jika Indonesia mampu menciptakan ekosistem mobil listrik, yang didukung regulasi, infrastruktur, dan sumber daya alam, maka akan melahirkan peluang investasi yang besar dari sektor hulu ke hilir.
"Pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik dalam skala besar bagi Indonesia adalah keniscayaan," katanya.
Untuk mencapai industri mobil listrik dengan daya saing global, menurut Moeldoko, ada dua agenda yang harus dijalankan yakni kualitas produk baterai dalam negeri yang harus mampu menembus pasar dunia dan juga sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan minat terhadap mobil listrik.
"Inilah momentum yang tepat untuk mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, di saat manufaktur baterai masih dalam fase persiapan. Kalau sudah tiba saatnya akan ada link up antara minat menggunakan mobil listrik dengan berjalannya produksi baterai listrik. Ini hanya soal waktu saja," kata Moeldoko yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
Moeldoko juga mengingatkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam percepatan pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB) melalui Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019.
Kebijakan pengembangan industri KBL BB tersebut, kata dia, sejalan dengan target Indonesia untuk menurunkan tingkat emisi pada 2030 dengan meninggalkan kendaraan berbasis energi fosil.
Adapun Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) merupakan ajang pameran yang menjadi wadah bagi para pelaku industri kendaraan listrik, industri pendukung kendaraan listrik, hingga UMKM dan industri kreatif untuk bersiap menyambut era elektrifikasi kendaraan. PEVS digelar 12-22 Mei 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Baca juga: Penjualan mobil listrik hibrida AS capai rekor tertinggi
Baca juga: Peluang Indonesia menjadi pemain global industri baterai tertunda
Baca juga: Industri baterai kendaraan listrik sangat menjanjikan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: