Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNPB) sektor energi dan sumber daya mineral mencapai Rp189,2 triliun sepanjang tahun 2021.

"Realisasi 2021 mencapai Rp189,2 triliun atau 156 persen dari target Rp121,2 triliun," ujarnya dalam konferensi pers terkait Capaian Kinerja 2021 dan Program 2022 di Jakarta, Rabu.

Dibandingkan dengan realisasi PNBP sektor energi dan sumber daya mineral pada tahun 2020 yang mencapai Rp109 triliun, kinerja tahun 2021 mengalami peningkatan sekitar 73,6 persen.

Kementerian ESDM terus mendorong peningkatan PNBP, antara lain melalui lifting migas, pengawasan kegiatan produksi mineral dan batu bara, serta panas bumi.

Pada 2021, subsektor minyak dan gas bumi menjadi penyumbang terbesar realisasi PNBP dengan angka mencapai Rp103,2 triliun, kemudian, subsektor mineral dan batu bara sebesar Rp75,5 triliun.

Adapun subsektor energi baru terbarukan menyumbang PNBP senilai Rp1,9 triliun, lalu, subsektor lainnya sebesar Rp8,6 triliun.

Kementerian ESDM menargetkan realisasi PNBP sektor energi dan sumber daya mineral tahun depan sebesar Rp132,2 triliun dengan rincian Rp85,9 triliun dari subsektor minyak dan gas bumi, Rp28 triliun dari subsektor mineral dan batu bara, Rp2,4 triliun bersumber dari energi baru terbarukan, dan Rp15,9 triliun dari subsektor lainnya.

Sementara itu, Menteri Arifin mengatakan rencana anggaran tahun 2022 dari total pagu Rp5,89 triliun sebanyak 49 persen dialokasikan untuk masyarakat, 35 persen untuk pelayanan internal, dan 16 persen untuk publik non-fisik.

Rincian anggaran tersebut akan digunakan antara lain pemasang pipa transmisi gas bumi tahap pertama ruas Cisem, jaringan gas baru sebanyak 40 ribu sambungan rumah, konverter kit nelayan 30 ribu paket, konverter kit petani 30 ribu paket, hingga bantuan sambungan baru listrik sebanyak 80 ribu sambungan rumah.

Kemudian, perbaikan empat pos pengamatan gunung api, modernisasi sistem mitigasi bencana geologi di lima lokasi, pembangunan 79 unit PLTS atap berkapasitas 2,3 MWp, penerangan jalan umum tenaga surya sebanyak 22 ribu paket, pemasangan PLTMH tiga unit, APDAL 11.347 paket, hingga revitalisasi pembangkit listrik energi baru terbarukan sebanyak 11 unit.

Baca juga: PNBP pertambangan NTB pada 2021 capai Rp690,81 miliar, lampaui 2020
Baca juga: KPK setor PNBP Rp203,29 miliar ke kas negara selama 2021
Baca juga: KKP: PNBP Perikanan 2021 hampir capai Rp1 triliun