Bandarlampung (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Lampung mencatat selama tahun 2021 telah menyerap sebanyak 35 ribu ton beras dari petani.

"Untuk penyerapan di Lampung sendiri selama tahun 2021 untuk beras milik petani kurang lebih ada 35.000 ton," ujar Kasi Sekretariat, Umum dan Humas Bulog Lampung, Ido Noviansyah, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.

Ia melanjutkan, sedangkan untuk gabah milik petani di Lampung yang telah terserap berjumlah 19.500 ton.

"Gabah kering giling milik petani juga sudah diserap dengan jumlah 19.500 ton di tahun lalu," katanya.

Menurut dia, harga beli oleh Bulog untuk beras Rp8.300 per kilogram, sedangkan gabah kering giling Rp5.300 per kilogram.

"Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan tahun 2020 harga beli untuk beras milik petani Rp8.300 per kilogram, dan gabah kering giling Rp5.300 per kilogram," ucapnya.

Dia mengatakan, dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga pada tahun 2021 juga telah disalurkan sebanyak 33 ribu ton beras kepada masyarakat.

"Tahun lalu juga telah disalurkan 33.000 ton beras untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga, dan Lampung masuk menjadi peringkat 6 nasional dalam hal menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga," katanya lagi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung angka sementara produksi padi pada 2021 adalah 2,47 juta ton gabah kering giling.

Sedangkan bila di konversi menjadi beras konsumsi masyarakat tercatat pada 2021 produksi beras Lampung diperkirakan mencapai 1,41 juta ton dengan luas panen padi 490,59 ribu hektare.