Ridwan Kamil meminta semua pihak memastikan penyebaran virus tersebut terkendali, setiap daerah yang ada di wilayah Jawa Barat perlu melakukan 3T (testing, pelacakan dan penanganan) bagi warga yang terpapar. Apalagi jika ada warga yang baru saja datang dari luar negeri.
Baca juga: Luhut: Indonesia siaga Omicron saat keterisian RS capai 30 persen
Hal itu karena Omicorn lebih cepat menular meskipun daya fatalitasnya tidak separah varian Delta.Baca juga: Luhut: Indonesia siaga Omicron saat keterisian RS capai 30 persen
"Pintu pertamanya mengantisipasi warga yang diketahui ada perjalanan dari luar negeri. Mudah-mudahan dengan kewaspadaan kita Omicron ini bisa kita kendalikan lebih baik,” ucap Emil.
Ia menyampaikan saat ini 14 warga Jabar yang terpapar COVID-19 varian Omicron sudah menjalani perawatan secara intensif.
Baca juga: Puncak gelombang Omicron di Indonesia diperkirakan awal Februari
Baca juga: Pemkab Bogor keluarkan surat edaran waspada Omicron
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menyatakan saat ini mereka sedang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet Jakarta dan RSUD Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung.Baca juga: Puncak gelombang Omicron di Indonesia diperkirakan awal Februari
Baca juga: Pemkab Bogor keluarkan surat edaran waspada Omicron
Sebanyak sepuluh orang dikarantina di Wisma Atlet Jakarta dan empat orang diduga ada di Kabupaten Bandung.
“Sekarang sedang kita tracing, tapi kita yakinkan semuanya datang dari perjalanan luar negeri. Apakah yang Kabupaten Bandung ini salah satunya kita duga pulang dari luar negeri, nah sekarang sedang kita telusuri,” katanya.
Baca juga: Pasien Omicron pertama di Bogor punya riwayat perjalanan ke Jakarta
Baca juga: Satgas Bali siagakan 1.500 tempat tidur isolasi antisipasi Omicron
Baca juga: Pasien Omicron pertama di Bogor punya riwayat perjalanan ke Jakarta
Baca juga: Satgas Bali siagakan 1.500 tempat tidur isolasi antisipasi Omicron