Gempa Susulan 5.1 SR Perparah Kerusakan Tapanuli Utara
19 Juni 2011 12:10 WIB
Dua siswa melintas di dekat sekolah mereka yang roboh pasca gempa mengguncang KecamatanPahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Kamis (16/6). Gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang terjadi Selasa (14/6) mengakibatkan sedikitnya 250 rumah dan 14 sekolah rusak. (ANTARA/Akbar Lubis)
Tarutung (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) yang kembali mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (18/6) sekitar pukul 18.58 WIB memperparah kerusakan bangunan akibat gempa sebelumnya.
"Guncangan gempa susulan berkedalaman 10 kilometer, 30 kilometer arah Tenggara kota Tarutung, 40 kilometer Timur Laut Sibolga, 48 kilometer Barat laut Padangsidimpuan dan 61 kilometer Tenggara Balige tersebut telah memperparah sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa sebelumnya," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Utara (Taput), Tumbur Hutabarat, di Tarutung, Minggu.
Ia mengatakan, meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun guncangan gempa susulan dimaksud sangat mengagetkan warga setempat dan mengakibatkan berbagai bangunan yang rusak akibat gempa yang terjadi sebelumnya menjadi semakin bertambah parah.
Menurut dia, rumah yang rusak dan miring akibat guncangan gempa sebelumnya yang berkeuatan 5,5 SR, sekarang bertambah parah hingga mengakibatkan sejumlah warga lebih memilih untuk berdiam di tenda pengungsi yang dikoordinir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Taput bersama sejumlah instansi terkait.
Tumbur menyebutkan, akibat gempa yang menyebabkan kerusakan pada ratusan ruang sekolah tersebut, telah memaksa sejumlah siswa harus belajar di tenda-tenda darurat pada berbagai tempat, termasuk di halaman sekolah maupun sekitar lokasi penampungan pengungsi.
Dikatakannya, guna membantu mempercepat perbaikan sejumlah kerusakan bangunan, Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayor Jenderal. AY Nasution, menyumbang 300 sak semen untuk digunakan membantu meringankan korban dalam membangun rumah kediaman warga yang rusak.
"Pos kesehatan yang ada di lokasi penampungan, hingga kini telah merawat sebanyak 754 orang korban luka ringan dan penderita penyakita demam. Selain itu, para korban juga banyak menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," ujar Tumbur .
Dapur umum, lanjut dia, masih terus melayani kebutuhan para pengungsi yang tinggal di tenda penampungan, dan stok persediaan pangan serta air mineral yang dibutuhkan masih tersedia dalam jumlah yang cukup, karena berbagai bantuan terus mengalir lewat posko penanganan bantuan.
Menurut Tumbur, berdasarkan jadwal yang direncanakan, Bupati Taput Torang Lumbantobing bersama Muspida Taput, akan mengunjungi para korban bencana, pada hari Minggu (19/6) dan Senin (20/6) guna memberi semangat sekaligus memonitor berbagai bantuan yang bisa diberikan untuk meringankan beban para korban bencana gempa yang melanda wilayah tersebut.
(T.KR-JRD)
"Guncangan gempa susulan berkedalaman 10 kilometer, 30 kilometer arah Tenggara kota Tarutung, 40 kilometer Timur Laut Sibolga, 48 kilometer Barat laut Padangsidimpuan dan 61 kilometer Tenggara Balige tersebut telah memperparah sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa sebelumnya," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Utara (Taput), Tumbur Hutabarat, di Tarutung, Minggu.
Ia mengatakan, meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun guncangan gempa susulan dimaksud sangat mengagetkan warga setempat dan mengakibatkan berbagai bangunan yang rusak akibat gempa yang terjadi sebelumnya menjadi semakin bertambah parah.
Menurut dia, rumah yang rusak dan miring akibat guncangan gempa sebelumnya yang berkeuatan 5,5 SR, sekarang bertambah parah hingga mengakibatkan sejumlah warga lebih memilih untuk berdiam di tenda pengungsi yang dikoordinir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Taput bersama sejumlah instansi terkait.
Tumbur menyebutkan, akibat gempa yang menyebabkan kerusakan pada ratusan ruang sekolah tersebut, telah memaksa sejumlah siswa harus belajar di tenda-tenda darurat pada berbagai tempat, termasuk di halaman sekolah maupun sekitar lokasi penampungan pengungsi.
Dikatakannya, guna membantu mempercepat perbaikan sejumlah kerusakan bangunan, Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayor Jenderal. AY Nasution, menyumbang 300 sak semen untuk digunakan membantu meringankan korban dalam membangun rumah kediaman warga yang rusak.
"Pos kesehatan yang ada di lokasi penampungan, hingga kini telah merawat sebanyak 754 orang korban luka ringan dan penderita penyakita demam. Selain itu, para korban juga banyak menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," ujar Tumbur .
Dapur umum, lanjut dia, masih terus melayani kebutuhan para pengungsi yang tinggal di tenda penampungan, dan stok persediaan pangan serta air mineral yang dibutuhkan masih tersedia dalam jumlah yang cukup, karena berbagai bantuan terus mengalir lewat posko penanganan bantuan.
Menurut Tumbur, berdasarkan jadwal yang direncanakan, Bupati Taput Torang Lumbantobing bersama Muspida Taput, akan mengunjungi para korban bencana, pada hari Minggu (19/6) dan Senin (20/6) guna memberi semangat sekaligus memonitor berbagai bantuan yang bisa diberikan untuk meringankan beban para korban bencana gempa yang melanda wilayah tersebut.
(T.KR-JRD)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: