Pemda gandeng UT tingkatkan kompetensi pegawai honorer
11 Januari 2022 19:29 WIB
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT, Rahmat Budiman (kiri), Wakil Ketua DPRD Madiun, H Armaya, dan Wakil Rektor I UT, Dr Mohamad Yunus, di Kampus UT, Tangerang Selatan, Selasa (11/1/2021). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah daerah (Pemda) menggandeng Universitas Terbuka (UT) untuk meningkatkan kompetensi pegawai honorer di daerah tersebut.
"Jumlah pegawai honorer di daerah kami sebanyak 1.104 orang dan sebagian besar belum sarjana. Sementara untuk pegawai ASN, sebanyak lima persen diantaranya belum sarjana," ujar Wakil Ketua DPRD Madiun, H Armaya, dalam kunjungannya ke Kampus UT di Tangerang Selatan, Banten, Selasa.
Armaya menambahkan pihaknya mendorong agar pegawai di daerah tersebut terus meningkatkan kompetensi, paling tidak hingga jenjang sarjana. Apalagi dengan adanya seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mensyaratkan lulusan sarjana.
Dia menambahkan pihaknya memberikan beasiswa setiap tahunnya. Pada 2021, sebanyak 306 pegawai dan siswa mendapatkan beasiswa dengan besaran Rp9.000.000 per tahunnya.
Baca juga: UT selenggarakan sarasehan bahas transformasi perguruan tinggi
Baca juga: UT pastikan status PTNBH tak naikkan UKT
Wakil Rektor I UT, Dr Mohamad Yunus, mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Pemda untuk meningkatkan kompetensi SDM di daerah tersebut. Saat ini, mahasiswa yang berada di wilayah kerja UT Surabaya diantaranya Madiun sebanyak 17.622 mahasiswa.
Yunus menjelaskan ke depan pihaknya diharapkan dapat menggandeng lebih banyak Pemda untuk program satu keluarga satu sarjana. Melalui program tersebut, memberikan harapan pada masyarakat untuk hidup yang lebih baik.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT, Rahmat Budiman, mengatakan biaya kuliah di UT sangat terjangkau dan dapat diakses masyarakat.
"Biayanya sangat terjangkau. Dengan dana Rp8.000.000 hingga Rp9.000.000 dapat mencetak satu sarjana. Biaya itu sudah mencakup mulai dari awal kuliah hingga selesai," kata Rahmat.
Meski biayanya murah, namun kualitas pembelajaran tetap terjaga melalui teknologi dan juga modul pembelajaran serta tutor yang mumpuni.*
Baca juga: UT luncurkan aplikasi pengelolaan perguruan tinggi terintegrasi
Baca juga: Mendikbudristek terbitkan surat persetujuan UT jadi PTNBH
"Jumlah pegawai honorer di daerah kami sebanyak 1.104 orang dan sebagian besar belum sarjana. Sementara untuk pegawai ASN, sebanyak lima persen diantaranya belum sarjana," ujar Wakil Ketua DPRD Madiun, H Armaya, dalam kunjungannya ke Kampus UT di Tangerang Selatan, Banten, Selasa.
Armaya menambahkan pihaknya mendorong agar pegawai di daerah tersebut terus meningkatkan kompetensi, paling tidak hingga jenjang sarjana. Apalagi dengan adanya seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mensyaratkan lulusan sarjana.
Dia menambahkan pihaknya memberikan beasiswa setiap tahunnya. Pada 2021, sebanyak 306 pegawai dan siswa mendapatkan beasiswa dengan besaran Rp9.000.000 per tahunnya.
Baca juga: UT selenggarakan sarasehan bahas transformasi perguruan tinggi
Baca juga: UT pastikan status PTNBH tak naikkan UKT
Wakil Rektor I UT, Dr Mohamad Yunus, mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Pemda untuk meningkatkan kompetensi SDM di daerah tersebut. Saat ini, mahasiswa yang berada di wilayah kerja UT Surabaya diantaranya Madiun sebanyak 17.622 mahasiswa.
Yunus menjelaskan ke depan pihaknya diharapkan dapat menggandeng lebih banyak Pemda untuk program satu keluarga satu sarjana. Melalui program tersebut, memberikan harapan pada masyarakat untuk hidup yang lebih baik.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT, Rahmat Budiman, mengatakan biaya kuliah di UT sangat terjangkau dan dapat diakses masyarakat.
"Biayanya sangat terjangkau. Dengan dana Rp8.000.000 hingga Rp9.000.000 dapat mencetak satu sarjana. Biaya itu sudah mencakup mulai dari awal kuliah hingga selesai," kata Rahmat.
Meski biayanya murah, namun kualitas pembelajaran tetap terjaga melalui teknologi dan juga modul pembelajaran serta tutor yang mumpuni.*
Baca juga: UT luncurkan aplikasi pengelolaan perguruan tinggi terintegrasi
Baca juga: Mendikbudristek terbitkan surat persetujuan UT jadi PTNBH
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: