Kulon Progo (ANTARA) - Zona oranye penyebaran COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali ada pada satu Rukun Tetangga (RT) setelah munculnya 15 kasus konfirmasi COVID-19 baru dalam beberapa hari terakhir.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan satu zona oranye itu ada di Kecamatan Kalibawang.

"Zona oranye muncul tiga hari lalu karena di Kalibawang ada banyak penambahan COVID-19. Selain zona oranye, di Kalibawang ada zona kuning satu RT," kata Baning.

Ia mengatakan di Kulon Progo, juga ada peningkatan jumlah Zona Kuning penyebaran COVID-19, yakni sebanyak tujuh RT yang tersebar di Wates dua RT, Panjatan satu RT, Pengasih satu RT, Nanggulan satu RT, Kalibawang satu RT dan Samigaluh satu RT.

"Meski zona kuning ada tujuh RT, tapi masih tergolong rendah, yakni 0,16 persen dari total 4.478 RT," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 Kulon Progo catat penambahan delapan kasus baru
Baca juga: Dua persen sasaran vaksin anak di Kulon Progo tolak divaksin COVID-19

Baning mengatakan dari catatan Dinas Kesehatan Kulon Progo memang terjadi peningkatan cukup signifikan pada hari Minggu (9/1). Di mana pada hari tersebut terjadi penambahan sebanyak delapan kasus dari hasil tes PCR.

Kasus penularan COVID-19 itu diketahui juga menyebar pada beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Kalibawang terdapat tiga kasus, Samigaluh dua kasus, Panjatan satu kasus, Wates satu kasus dan Pengasih satu kasus. Dari delapan kasus itu dua pasien diantaranya dalam perawatan di rumah sakit.

Adanya penambahan kasus itu terbilang cukup jomplang jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, yang catatan penambahannya hanya satu kasus bahkan sempat nihil. Baning menyebut terjadinya penambahan kasus COVID-19 itu ditularkan dari pendatang yang berasal dari luar Kulon Progo.

“Hasil tracing sebelumnya ada tamu luar kota,” kata Baning.

Baca juga: Vaksinasi anak 6-11 tahun di Kulon Progo capai 77,75 persen
Baca juga: Binda DIY melakukan vaksinasi COVID-19 ke ODGJ di Sentolo

Temuan kasus penularan itu juga berpengaruh terhadap situasi COVID-19 di Kulon Progo. Saat ini total kasus COVID-19 di wilayahnya berubah menjadi 22.274 kasus. Dari jumlah itu, 21.821 kasus diantaranya dinyatakan sembuh atau telah selesai menjalani isolasi, kemudian 15 kasus masih menjalani isolasi dan 438 kasus meninggal.

"Dengan terjadinya lonjakan kasus itu, kami mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) meskipun telah divaksinasi. Vaksin merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak penyakit dari COVID-19," katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan saat ini pihaknya tengah berfokus terhadap penyelesaian vaksinasi anak. Kemudian setelah tahapan tersebut selesai, pihaknya akan melanjutkan surveilans atau swab acak tahap kedua bagi siswa serta tenaga pengajar di Kulon Progo.

"Setelah vaksinasi anak selesai kami juga akan segera melanjutkan vaksinasi untuk lansia dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 naik 529, DKI tertinggi
Baca juga: Anies minta kesadaran prokes ditingkatkan antisipasi kasus aktif naik

Baca juga: Menkes: Indonesia naik peringkat empat dunia vaksinasi COVID-19