Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menyebut kenaikan pengumpulan zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sepanjang 2021 karena adanya pengaruh faktor pemanfaatan teknologi digital.
"Saat pandemi COVID-19 adanya tren peningkatan transaksi zakat melalui digital sehingga meningkatkan pangsa pasar muzaki (pemberi zakat)," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Tarmizi Tohor dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Baznas melaporkan capaian hasil penghimpunan zakat selama 2021 sebesar Rp516 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dari 2020 yang mencapai Rp385,2 miliar.
Sementara secara nasional, pengumpulan zakat, infak, sedekah (Ziswaf) mencapai Rp11,5 triliun. Baznas membukukan rasio penyaluran sebesar 82 persen dari total pengumpulan pada 2021, sisanya akan disalurkan pada awal 2022.
Tarmizi mengatakan peningkatan transaksi zakat melalui platform digital disebabkan semakin gencarnya literasi zakat yang dilakukan lewat media sosial. Pemanfaatan teknologi digital mampu menggandeng kaum muda milenial untuk berzakat.
Baca juga: Baznas targetkan pengumpulan zakat nasional 2022 capai Rp26 triliun
Baca juga: Baznas canangkan empat penguatan pengumpulan zakat
"Pada Baznas dan LAZ Nasional, terjadi peningkatan donasi hingga 30-35 persen melalui crowdfunding, e-commerce, dan dompet digital," kata dia.
Meningkatnya transaksi zakat, kata dia, menunjukkan besarnya rasa kedermawanan masyarakat Indonesia terlihat selama masa pandemi COVID-19.
"Hal tersebut menjadi momentum dalam menunjukkan kepedulian sosialnya," kata dia.
Sebelumnya, BAZNAS menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lain secara nasional mencapai Rp26 triliun pada 2022.
"Untuk tahun 2022, BAZNAS secara nasional punya target pengumpulan Rp26 triliun," ujar Ketua Baznas Noor Achmad.
Ia merinci target pengumpulan zakat dari Organisasi Pengumpulan Zakat (OPZ) Baznas Pusat Rp760 miliar, Baznas provinsi Rp2,12 triliun, Baznas kabupaten/kota Rp6,94 miliar, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rp16,17 triliun.
Baca juga: Ekonom: Kontribusi digitalisasi untuk pengumpulan zakat naik 24 persen
Baca juga: BAZNAS Sulteng: Pengumpulan zakat meningkat 110 persen di tahun 2021
Kemenag sebut kenaikan pengumpulan zakat karena pemanfaatan teknologi
11 Januari 2022 15:44 WIB
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Tarmizi Tohor. (ANTARA/HO-Kemenag)
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: