Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong agar perusahaan dapat memberikan kesempatan kerja yang sama antara laki-laki dan perempuan mengingat tingkat partisipasi angkatan kerja wanita masih sedikit.

"Tingkat partisipasi angkatan kerja kita menunjukkan bahwa perempuan masih di bawah laki-laki. Pengangguran juga banyak perempuan. Artinya kita punya PR yaitu memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan," ujar Menaker Ida dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menaker: Sembilan lompatan ketenagakerjaan modal jalankan JKP di 2022

Disampaikan saat menerima audiensi jajaran pimpinan sebuah perusahaan makanan dan minuman multinasional di Jakarta pada hari ini, Menaker menegaskan ketika kesempatan perempuan ke dunia kerja lebih sedikit dibanding laki-laki maka menimbulkan ketidaksiapan lingkungan dalam merespons kehadirannya.

"Akibat dari masih sedikitnya kesempatan bagi perempuan, maka lingkungan pun belum mendukung, sehingga perlu adanya penyesuaian-penyesuaian lingkungan, seperti jam malam," jelasnya.

Baca juga: Menaker: Kondisi ketenagakerjaan alami perbaikan dari dampak pandemi

Untuk itu perlu adanya perhatian dari perusahaan dan lingkungan secara umum terkait perlindungan bagi pekerja perempuan. Secara khusus Menaker menyoroti terkait pencegahan kekerasan, pelecehan seksual dan diskriminasi di tempat kerja.

Dalam kesempatan tersebut, Menaker juga mengajak dunia usaha untuk menyukseskan program pelatihan untuk peningkatan kompetensi melalui program pemagangan.

Baca juga: Menaker kunjungi pekerja penerima BSU di Belitung

Menurut Ida, jika calon pekerja memiliki kompetensi maka mereka akan bisa bersaing dan diterima di pasar kerja. Untuk itu, katanya, program pemagangan adalah salah satu solusi tepat dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan.

"Kalau kompetensinya diperkuat melalui proses pemagangan, perusahaan juga bisa mendapatkan tenaga kerja yang kompeten," demikian Ida.