Madiun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun menggelar Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2022 untuk mendapatkan pola konsumsi masyarakat sebagai bahan penyusunan diagram timbang dan paket komoditas baru dalam penghitungan indeks harga konsumen (IHK).

"SBH tahun 2022 dilakukan menyusul adanya perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini," kata Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny di Madiun, Selasa.

Menurut dia, Kota Madiun menjadi salah satu dari 11 kota/kabupaten di Jawa Timur yang turut serta dalam penghitungan SBH tahun ini. Kegiatan survei akan berlangsung sejak Januari hingga Desember 2022.

"Untuk itu, bagi warga yang rumah tangganya menjadi sampel, kami harap kerja samanya jika ada petugas kami yang datang untuk melakukan survei," kata dia.

Dalam SBH, petugas akan melakukan pencacahan rumah tangga untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat. Baik berupa makanan maupun bukan makanan.

Adapun untuk konsumsi makanan dilakukan pencatatan selama sepekan terakhir. Sedangkan, konsumsi non-makanan dalam kurun waktu sebulan terakhir.

SBH dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Kegiatan ini terakhir kali dilaksanakan pada 2018 dan menghasilkan 375 komoditas baru dalam penghitungan IHK.

"Seharusnya dilaksanakan pada 2017. Namun, ada kendala dan diundur setahun. Nah, untuk 2022 ini kembali diselenggarakan SBH yang akan menghasilkan paket komoditas baru sebagai penghitung IHK 2024-2029," katanya.

Selama 2022, proses survei akan dibagi dalam empat triwulan. Setiap triwulan, petugas melaksanakan pencacahan di 300 rumah tangga yang berbeda-beda.

Untuk itu, Henny berharap masyarakat Kota Madiun dapat berpartisipasi dengan memberikan data sesuai kondisi sebenarnya.

"Petugas kami dilengkapi dengan surat tugas dan atribut. Kami harap masyarakat bisa ikut berpartisipasi sehingga mensukseskan program SBH tahun ini," kata dia.

Survei Biaya Hidup lima tahunan ini terhitung telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali di Indonesia sejak 1977/1978. SBH tahun 2022 adalah SBH ke-8.

Selain Kota Madiun, SBH tahun 2022 juga dilakukan di Tulungagung, Jember, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Sumenep, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya.

Baca juga: Sensus Penduduk 2020 Kota Madiun secara daring mencapai 22,20 persen

Baca juga: BPS Kota Madiun minta TPID waspadai kenaikan harga beras