New York (ANTARA News/AFP) - Dolar jatuh terhadap Euro pada Jumat waktu setempat, karena investor menyambut sinyal kemauan Jerman untuk menyelamatkan Yunani yang berada di tepi menuju "default" (gagal bayar) pada utangnya.
Pasar menggelar reli kuat setelah Kanselir Jerman Angela Merkel memperlembut persyaratannya untuk penyelamatan baru utang Yunani.
Dealer mengatakan Euro dan pasar saham Eropa berbalik naik tajam karena Merkel merubah taktik, menyetujui bahwa investor swasta akan mengambil bagian atas dasar sukarela bukan dipaksa untuk bantuan uang tunai baru kepada Athena.
Euro diperdagangkan pada 1,4301 sekitar 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB), naik dari 1,4209 dolar sehari lalu.
Dolar juga turun terhadap mata uang Jepang, menjadi 80,03 yen dari 80,67 yen.
"Tanda-tanda bahwa Jerman akhirnya bersedia kembali pada desakan mereka untuk pembagian beban yang signifikan oleh para pemegang obligasi Yunani telah menanamkan harapan bahwa rekonsiliasi antara Kanselir Jerman Merkel dan Presiden Prancis Sarkozy langkah pertama untuk sebuah rencana penyelamatan untuk Yunani," kata Kathy Lien di GFT.
Merkel dan Sarkozy keduanya menekankan setelah pertemuan di Berlin bahwa perjanjian dibutuhkan cepat, dengan pertemuan puncak Uni Eropa yang digelar minggu depan, dan bahwa masalah utang Yunani harus diselesaikan.
Komentar mereka memberikan investor gugup dorongan yang sangat dibutuhkan setelah berminggu-minggu berkembang spekulasi bahwa Athena sudah dekat default.
"Masih ada risiko di luar sana - Yunani masih perlu untuk mendapatkan dana bailout tahap berikutnya dan risiko politik berlimpah - tapi untuk saat ini Euro menguat didukung meningkatnya optimisme bahwa krisis Yunani tidak akan menyebar ke Portugal, Irlandia atau Spanyol," kata Kathleen Brooks, direktur riset Forex.com.
Pada akhir perdagangan New York, Dolar diambil 0,8486 Franc Swiss, dibandingkan dengan 0,8482 Franc pada Kamis.
Pound menguat menjadi 1,6186 dolar dari 1,6157 dolar.
(Uu.SYS/B/A026/C/A026) (ANTARA)
Dolar Jatuh Terhadap Euro Karena Kekhawatiran Yunani Berkurang
18 Juni 2011 07:15 WIB
Dollar AS. (ANTARA/Ismar Patrizki)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: