JP Morgan: Aksi jual Wall Street hadirkan peluang beli saat turun
11 Januari 2022 07:21 WIB
Arsip Foto - Pemandangan eksterior kantor pusat perusahaan JP Morgan Chase & Co. di Kota New York, Rabu (20/5/2015). ANTARA/REUTERS/Mike Segar/am.
New York (ANTARA) - Marko Kolanovic, kepala strategi pasar global di JPMorgan Chase & Co percaya bahwa aksi jual di Wall Street baru-baru ini telah menghadirkan peluang beli terhadap saham-saham yang telah turun.
Empat hari setelah mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa, indeks S&P 500 telah jatuh 2,6 persen, awal yang tidak menguntungkan untuk tahun baru yang penuh dengan kekhawatiran inflasi, Federal Reserve yang lebih hawkish, dan lonjakan infeksi varian virus corona Omicron.
Tetapi menyebut penarikan kembali dalam aset-aset berisiko "bisa dibilang berlebihan," Kolanovic percaya bahwa ke depan, ada "lebih banyak ruang bagi The Fed untuk mengejutkan di sisi dovish daripada sisi hawkish."
Lebih lanjut, dia percaya bahwa sementara Omicron menghadirkan beberapa risiko penurunan, dia juga melihatnya menjadi positif bagi pasar.
"Lagi pula, jika jenis yang kurang parah dan lebih mudah menular dengan cepat menyingkirkan varian yang lebih parah, itu bisa mengubah pandemi mematikan menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan flu musiman," tulis Kolanovic.
Meski mengakui kemungkinan penurunan saham berkapitalisasi besar menyeret pasar yang lebih luas, catatan tersebut mengatakan bahwa "terlepas dari volatilitas minggu ini, ada peluang bagus kita akan sampai pada akhir periode sentimen rapuh ini, meskipun mungkin perlu beberapa minggu bagi pasar untuk memproses perubahan tambahan Fed dan dampak menguntungkan (ya, menguntungkan) Omicron sebagai yang lebih dominan, varian kurang parah."
Empat hari setelah mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa, indeks S&P 500 telah jatuh 2,6 persen, awal yang tidak menguntungkan untuk tahun baru yang penuh dengan kekhawatiran inflasi, Federal Reserve yang lebih hawkish, dan lonjakan infeksi varian virus corona Omicron.
Tetapi menyebut penarikan kembali dalam aset-aset berisiko "bisa dibilang berlebihan," Kolanovic percaya bahwa ke depan, ada "lebih banyak ruang bagi The Fed untuk mengejutkan di sisi dovish daripada sisi hawkish."
Lebih lanjut, dia percaya bahwa sementara Omicron menghadirkan beberapa risiko penurunan, dia juga melihatnya menjadi positif bagi pasar.
"Lagi pula, jika jenis yang kurang parah dan lebih mudah menular dengan cepat menyingkirkan varian yang lebih parah, itu bisa mengubah pandemi mematikan menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan flu musiman," tulis Kolanovic.
Meski mengakui kemungkinan penurunan saham berkapitalisasi besar menyeret pasar yang lebih luas, catatan tersebut mengatakan bahwa "terlepas dari volatilitas minggu ini, ada peluang bagus kita akan sampai pada akhir periode sentimen rapuh ini, meskipun mungkin perlu beberapa minggu bagi pasar untuk memproses perubahan tambahan Fed dan dampak menguntungkan (ya, menguntungkan) Omicron sebagai yang lebih dominan, varian kurang parah."
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: