Jakarta (ANTARA News) - PT Sidomulyo Selaras, sebuah perusahaan trasnportasi, berencana melepas sebanyak 284,443 juta lembar saham atau setara 30 persen total saham ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana (IPO) pada kisaran harga Rp205-Rp260.

Presiden Direktur Sidomulyo, Sasminto Tjoe, di Jakarta, Jumat, mengatakan dana IPO itu akan digunakan untuk investasi perusahaan sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan.

"Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 86,96 persennya akan dipergunakan untuk pembelian prime mover (truk), isotank, trailer, dan perbaikan infrastruktur. Sementara sisanya untuk modal kerja," ujar dia.

Dari penetapan harga itu, kata dia, total dana raihan penawaran umum perdana saham sekira Rp58,3 miliar hingga Rp73,955 miliar.

Ia mengatakan, tahun ini perseroan akan membeli sebanyak 30 unit truck prime mover dengan total investasi mencapai Rp40 miliar yang juga merupakan nilai investasi belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan tahun ini.

Ia memaparkan, dengan tambahan armada prime mover itu, nantinya perseroan akan memiliki total sebanyak 161 unit prime mover.

Saat ini, lanjut dia, armada yang dimiliki adalah 232 unit truck prime mover, 154 unit trailer truck, 61 unit iso tank dan sebanyak 41 unit truk tangki.

Sementara Direktur Investment Banking PT Makinta Sekurities, Harry Kurniawan selaku penjamin emisi mengaku optimis saham Sidomulyo akan diserap baik oleh investor.

"Harga yang ditetapkan Rp205-260 cukup menarik. Valuasi ini cukup menarik. Apalagi pertumbuhan kinerja perseroan pun akan meningkat paska IPO," katanya.

Sementara, masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 17-21 Juni 2011. Tanggal efektif pada 28 Juni 2011 dan masa penawaran pada 1, 4, dan 5 Juli 2011. Sedangkan masa pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 12 Juli 2011.

Paska penerbitan saham baru melalui IPO, komposisi kepemilikan Sidomulyo yakni, Tjoe Mien Sasminto sebesar 52,89 persen, Sugiharto sebesar 14,24 persen, Amelia Ritoni Tjhin 2,85 persen, Jonathan Walewangko 0,02 persen dan publik sebesar 30 persen.