Jakarta (ANTARA) - Apple mengabarkan bahwa pengembang App Store telah memperoleh lebih dari 260 miliar dolar AS (Rp3.715 triliun) sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 lalu dan 60 miliar dolar AS (Rp857 triliun) selama tahun 2021.

Dikutip dari The Verge, Selasa, melalui siaran persnya Apple mengungkapkan bahwa ada lebih ari 745 juta langganan berbayar untuk layanan Apple. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple juga telah menambahkan layanan premium baru seperti News Plus, Fitness Plus, dan Apple TV Plus ke daftar penawaran layanannya.

Strategi ini pun tampaknya membuahkan hasil, mengingat jumlah langganan yang dilaporkan melalui siaran persnya tersebut dan jumlah pendapatan tertinggi untuk layanan yang dilaporkan selama pendapatan terbaru perusahaan.

Akan tetapi walaupun Apple memiliki pendapatann yang besar sejak pertama kali merilis App Store, namun banyak pengembang diketahui masih merasa keberatan dengan kebijakan yang diberlakukan Apple.

Salah satu kebijakan tersebut adalah potongan 30 persen yang diambil Apple dari banyak transaksi. Selain itu, Apple juga dikabarkan masih terlibat dalam perselisihan dengan pembuat Fortnite Epic Games.

Baca juga: Apple belum ingin ikut arus metaverse

Baca juga: Pabrik iPhone India segera dibuka kembali

Baca juga: Apple batalkan perubahan desain iPhone SE 2022?