Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Humas dan Pemberitaan Setjen DPR Helmizar menilai Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti bahwa wartawan yang menempati Press Room DPR adalah wartawan tidak jelas, sangat menyesatkan.

"Wartawan yang meliput di DPR adalah wartawan yang memiliki ID card dan harus menyampaikan surat peliputannya ke Bagian Pemberitaan DPR RI dengan berkoordinasi melalui Koordinatoriat Wartawan DPR. Artinya wartawan yang meliput di lingkungan DPR merupakan wartawan yang jelas dan memiliki media," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Di beberapa media massa, Bambang Harymurti menyebut ada 1.000 wartawan yang meliput DPR RI dan mereka yang menempati Press Room DPR adalah wartawan tidak jelas.

Helmizar berkilah, pembuatan ID tahunan DPR RI itu bekerja sama dengan Koordinatoriat Wartawan DPR RI.

"Pernyataan Bambang Harymurti yang menyatakan bahwa mereka punya pas khusus DPR yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mencari duit itu tidak benar," ujarnya.

Helmizar mengemukakan, seleksi mendapatkan ID card tahunan DPR RI sangat selektif, yakni Biro Humas dan Pemberitaan mengirim surat ke redaksi media untuk meminta wartawan yang ditugaskan meliput parlemen.

Mengenai pernyataan Bambang soal perlunya menghidupkan kembali kepengurusan sekretariat wartawan di DPR, Helmizar menegaskan kepengurusan Press Room DPR RI tidak melibatkan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR atau dalam kata lain independen. (*)

D011/I007