Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri di Semarang, Senin, mengatakan, surat edaran tentang PTM 100 persen tersebut sudah disampaikan ke seluruh sekolah negeri dan swasta.
"Per hari ini sudah bisa PTM setiap hari dengan protokol kesehatan ketat dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta terpantau oleh satuan pendidikan," katanya.
Menurut dia, Kota Semarang sudah memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan PTM 100 persen, khususnya berkaitan dengan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Ganjar pastikan pelaksanaan PTM penuh berjalan baik
Baca juga: Empat sekolah di Solo-Jateng ditutup akibat terpapar COVID-19
Ia menjelaskan, cakupan vaksinasi lansia di Kota Semarang sudah mencapai 50 persen, sementara untuk siswa SMP sudah mencapai 80 persen.
Dengan kondisi itu, lanjut dia, pembelajaran tatap muka di SMP bisa diikuti oleh seluruh siswa pada setiap harinya dengan maksimal 6 jam pelajaran tiap hari.
Adapun untuk SD, kata dia, karena capaian vaksinasi masih 70 persen, maka PTM hanya diikuti siswa maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.
Menurut dia para siswa diminta membawa bekal dari rumah karena kantin sekolah belum diizinkan untuk kembali buka.
Selain itu, kata dia, siswa juga diminta menjalankan protokol kesehatan ketat dengan menghindari interaksi atau kontak fisik langsung.
Baca juga: Gubernur Jateng minta tiap sekolah miliki satgas COVID-19
Baca juga: Legislator Jateng minta PTM dihentikan dan dievaluasiIa menjelaskan, cakupan vaksinasi lansia di Kota Semarang sudah mencapai 50 persen, sementara untuk siswa SMP sudah mencapai 80 persen.
Dengan kondisi itu, lanjut dia, pembelajaran tatap muka di SMP bisa diikuti oleh seluruh siswa pada setiap harinya dengan maksimal 6 jam pelajaran tiap hari.
Adapun untuk SD, kata dia, karena capaian vaksinasi masih 70 persen, maka PTM hanya diikuti siswa maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.
Menurut dia para siswa diminta membawa bekal dari rumah karena kantin sekolah belum diizinkan untuk kembali buka.
Selain itu, kata dia, siswa juga diminta menjalankan protokol kesehatan ketat dengan menghindari interaksi atau kontak fisik langsung.
Baca juga: Gubernur Jateng minta tiap sekolah miliki satgas COVID-19