Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kebakaran yang menghanguskan salah satu rumah makan tertua di Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang berada di pusat keramaian tepatnya di Jalan RE Martadinata yakni Rumah Makan Athiam ditaksir mencapai Rp3 miliar.

"Keterangan dari pemilik rumah makan dampak dari kebakaran yang menghanguskan hampir seluruh bangunan itu sangat besar yakni mencapai Rp3 miliar," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Polisi Pamong Praja dan Damkar Kota Sukabumi Adjat Sudrajat di Sukabumi, Senin.

Tidak hanya bangunannya saja yang hangus tetapi hampir seluruh isinya mulai dari perabotan, barang elektronik, sarana dan prasarana tidak berhasil di selamatkan.

Menurut Adjat, meskipun tidak ada korban jiwa maupun terluka pada bencana kebakaran ini karena penghuni dan karyawan rumah makan yang beralamat di Kelurahan/Kecamatan Cikole tersebut berhasil menyelamatkan diri, tetapi restoran yang menyajikan menu masakan khas China ini tidak bisa beroperasi lagi.

Baca juga: Rumah makan di pusat keramaian Kota Sukabumi terbakar

Baca juga: Kebakaran hanguskan kios grosir sembako di Palabuhanratu Sukabumi


Pemilik rumah makan masih melakukan inventarisasi nilai kerugian yang dialaminya. Kuat dugaan kebakaran yang terjadi, pada Ahad (9/1), menjelang pergantian hari itu dipicu bocornya kompor gas yang tengah digunakan untuk memasak kemudian percikan apinya mengenai barang yang mudah terbakar.

Dengan cepat api semakin membesar dan menjalar ke seluruh ruangan hingga lantai dua rumah makan itu, tak ayal kejadian ini menarik perhatian warga apalagi berada di pusat keramaian ditambah di belakangnya merupakan permukiman warga yang padat penduduk.

Untuk memadamkan api yang semakin membesar, enam unit mobil dan 22 petugas damkar dikerahkan yang dibantu relawan salah satunya dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi mencoba memadamkan api agar tidak menjalar ke bangunan lain dan permukiman warga

Kobaran api dari dalam dapur dengan cepat membesar sehingga si jago merah melalap seluruh penjuru bangunan, bahkan petugas damkar pun kesulitan mencapai titik api. Kebakaran ini baru bisa dipadamkan beberapa jam kemudian.

"Selain sulitnya menembus titik api, kemungkinan dalam bangunan tersebut terdapat kayu atau barang mudah terbakar. Dari dugaan sementara kebakaran dipicu dari bocornya kompor atau tabung gas dan tidak ada indikasi akibat korsleting listrik," ujarnya.*

Baca juga: Warga Sukabumi korban kebakaran Lapas Tangerang akhirnya meninggal

Baca juga: Lima hektare lahan lereng Gunung Puncak Habibie terbakar