Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengganti nama Operasi Nemangkawi menjadi Operasi Damai Cartenz, setelah masa operasi menjaga keamanan ketertiban masyarakat di Papua tersebut berakhir pada 25 Januari 2022.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan saat ini rencana operasi sedang disusun untuk membedakan cara bertindak Operasi Nemangkawi dan Operasi Damai Cartenz.

"Nanti Operasi Nemangkawi ini berakhir dan namanya diganti menjadi Operasi Damai Cartenz 2022," kata Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Ramadhan menjelaskan, cara bertindak yang dikedepankan dalam Operasi Damai Cartenz mengedepankan "soft approach" yakni mengutamakan upaya persuasif dan preemtif.

Baca juga: Operasi Nemangkawi 2022 mengedepankan pendekatan kesejahteraan
Baca juga: Polri perpanjang Operasi Nemangkawi hingga 25 Januari 2022
Baca juga: Tim gabungan menangkap pemuda diduga terlibat KKB di Yapen


Anggota Polri yang bertugas dalam operasi tersebut mengedepankan fungsi intelijen, fungsi bimas, dan fungsi humas dengan didukung fungsi lain, yakni fungsi preventif, Sabhara, dan penegakkan hukum.

"Jadi penegakkan hukum itu sebagai fungsi pendukung," ujar Ramadhan.

Sebelum berakhir masa Operasi Nemangkawi 2022, bagian Operasi Polri tengah menyusun rencana operasi dan rencana anggaran, termasuk jumlah personel yang dilibatkan dalam operasi menjaga keamanan Papua dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Rencananya Operasi Damai Cartenz nantinya di bawah kendali Kapolda Papua. Selain mengedepankan upaya preventif, operasi tersebut didukung Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum).

"Penegakan hukum ada, didukung Satgas Gakkum. Jadi fungsi yang dikedepankan tiga hal tadi, intelijen, bimas, humas. Didukung Satgas Preventif dan Satgas Gakkum. Ini enggak dikedepankan, tapi fungsi pendukung," ujar Ramadhan.

Sebelumnya, Operasi Nemangkawi tahap II berakhir pada 31 Desember 2021. Polri memperpanjang masa Operasi Nemangkawi hingga 25 Januari 2022.

Perpanjangan selama 25 hari tersebut untuk mempersiapkan Operasi Nemangkawi menjadi operasi kewilayahan yang dipimpin oleh Kapolda Papua.

Pola operasi tersebut diubah dengan mengedepankan pola kesejahteraan masyarakat.

Untuk diketahui pengubahan nama operasi kepolisian juga pernah terjadi di Poso, yakni dari nama Operasi Tinambalo menjadi Operasi Madago Raya.