Sleman (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa lereng Gunung Merapi yang masuk kawasan rawan bencana akan dijadikan sebagai hutan lindung dan warga sekitar masih boleh memanfaatkan lahan.

"Dengan pengembangan kawasan lereng Merapi sebagai hutan lindung ini, maka masyarakat masih bisa memanfaatkan lahan tersebut meski tidak boleh ditinggali. Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan faktor keamanan, terutama dampak dari erupsi, kata Zulkifli saat mendampingi Wakil Presiden Boediono mengunjungi lereng Merapi di Dusun Pangukrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Kamis.

Menurut dia, jika menjadi hutan lindung, maka lahan-lahan bisa digunakan sebagai lahan pertanian atau perkebunan.

"Silakan nanti masyarakat lereng Merapi ini memanfaatkan lahan di kawasan hutan lindung, baik itu untuk pertanian maupun perkebunan," katanya.

Sedangkan, Bupati Sleman Sri Purnomo saat menyampaikan paparan kondisi lereng Merapi kepada Wakil Presiden Boediono mengatakan program pemerintah yang diberikan untuk korban erupsi sangat membantu, terutama untuk pemulihan ekonomi.

"Program tersebut diantaranya ganti rugi sapi yang mati. Dari total Rp 23 miliar yang disediakan, 90 persen sudah diserahkan kepada warga. Sedang sisanya belum diserahkan karena warga belum siap memelihara sapi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga lereng Merapi setelah pipa-pipa saluran air bersih rusak akibat erupsi Gunung Merapi 2010.

"Saat ini kami masih dibantu dari donatur untuk pasokan air bersih, namun jika nanti donatur ini menghentikan bantuannya maka kami akan kesulitan lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih," katanya.

Sri Purnomo berharap pemerintah dapat membantu peralatan untuk pengolah air bersih sehingga dapat memenuhi kebutuhan air warga lereng Merapi.

"Kami sangat mengharapkan adanya bantuan peralatan untuk pengolahan air bersih ini, karena saat ini kami juga belum bisa melakukan perbaikan saluran air bersih yang rusak," katanya.

Bupati juga meminta kepada Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Herawati Boediono, untuk mendampingi ibu-ibu korban erupsi Merapi dalam pemberdayaan.

"Dengan adanya pendampingan dalam usaha warga, maka motivasi dan semangat untuk berkarya akan kembali terangkat. Apalagi, kebanyakan warga sudah tinggal di hunian sementara sehingga membutuhkan kesibukan agar meningkatkan kesejahteraan keluarga," katanya. (*)