Saham Tokyo Jatuh Terseret Kekhawatiran Utang Yunani
16 Juni 2011 16:06 WIB
Seorang pria berjalan melewati layar yang menunjukkan grafik bursa saham Dow jones Industrial Average (kiri atas), Nasdaq (kanan atas), Hang Seng (kiri bawah) dan Shanghai (kanan bawah) diluar bursa saham di Tokyo, Kamis (16/6). Saham Asia tergelincir hingga level terendah dalam kurun tiga bulan dan euro goyah akibat masalah keuangan Yunani yang semakin parah dan data ekonomi terbaru AS mengindikasikan "Jalur lembut" dapat bergerak lebih lama dari yang diperkirakan. (FOTO ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/djo/11)
Tokyo (ANTARA News/AFP) - Saham Tokyo ditutup 1,70 persen lebih rendah pada Kamis, terseret turun oleh kekhawatiran tentang gagal (default) utang Yunani dan data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan, kata para pialang.
Indeks acuan Nikkei-225 merosot 163,04 poin menjadi 9.411,28. Indeks Topix dari semua saham papan utama kehilangan 1,48 persen atau 12,24 poin menjadi 812,41.
"Kami dapat perkirakan sebuah perjalanan badai berlanjut dengan pasar gelisah tentang dua faktor risiko -- di Eropa dan Amerika Serikat," ahli strategi Okasan Securities, Hideyuki Ishiguro mengatakan kepada Dow Jones Newswires.
Euro memperpanjang kerugiannya perdagangan Asia pada Kamis di tengah kekhawatiran atas penularan kesulitan mendalam utang Yunani.
Mata uang tunggal turun tajam semalam setelah para menteri keuangan zona euro gagal untuk menjembatani perbedaan mereka atas rencana bailout utang kedua untuk Yunani, dengan latar belakang kekerasan protes anti-pemerintah.
Di New York pada Rabu, Dow Jones Industrial Average turun 178,84 poin (1,48 persen), investor lebih dari memusnahkan keuntungan hari sebelumnya karena khawatir tentang melemahnya data ekonomi.
"Ada persepsi yang berkembang bahwa perlambatan ekonomi AS tidak sementara tapi masalah jangka panjang yang mungkin memakan waktu lama untuk diselesaikan," kata Hiroichi Nishi, manajer umum Nikko Securities SMBC.
Investor menghadapi serangkaian indikator mengecewakan. Inflasi tahunan mencapai 3,6 persen pada Mei, kata Departemen Tenaga Kerja, menunjukkan bahwa kenaikan harga mengancam mengunyah habis pendapatan konsumen.
Sementara sebuah laporan Federal Reserve menunjukkan manufaktur di wilayah New York bernasib lebih buruk dari yang diharapkan.
Nissan Motor turun 1,97 persen menjadi 794 yen meski sebuah surat kabar melaporkan bahwa pihaknya dan produsen mobil Prancis Renault dalam pembicaraan akhir untuk memenangkan saham mayoritas di Avtovaz, produsen mobil terkemuka di Rusia.
Kemungkinan aliansi Renault-Nissan mengambil saham lebih besar di perusahaan Rusia telah dihargakan di dalam, kata pialang.
"Pertumbuhan hanya bisa dicapai di pasar negara berkembang dan pilihan untuk ekspansi hanya M&A (merger dan akuisisi)," kata Mitsushige Akino, kepala fund manager di Ichiyoshi Investment Management.
Namun dia mengatakan investor tidak dapat membeli saham Nissan karena laporan ini sendiri, sampai kekhawatiran tentang prospek ekonomi global surut.
Tokyo Electric Power, operator dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh, merosot 2,73 persen menjadi 320 yen setelah melonjak lebih dari 70 persen minggu ini hingga Rabu. (*)
(Uu.A026/B012)
Indeks acuan Nikkei-225 merosot 163,04 poin menjadi 9.411,28. Indeks Topix dari semua saham papan utama kehilangan 1,48 persen atau 12,24 poin menjadi 812,41.
"Kami dapat perkirakan sebuah perjalanan badai berlanjut dengan pasar gelisah tentang dua faktor risiko -- di Eropa dan Amerika Serikat," ahli strategi Okasan Securities, Hideyuki Ishiguro mengatakan kepada Dow Jones Newswires.
Euro memperpanjang kerugiannya perdagangan Asia pada Kamis di tengah kekhawatiran atas penularan kesulitan mendalam utang Yunani.
Mata uang tunggal turun tajam semalam setelah para menteri keuangan zona euro gagal untuk menjembatani perbedaan mereka atas rencana bailout utang kedua untuk Yunani, dengan latar belakang kekerasan protes anti-pemerintah.
Di New York pada Rabu, Dow Jones Industrial Average turun 178,84 poin (1,48 persen), investor lebih dari memusnahkan keuntungan hari sebelumnya karena khawatir tentang melemahnya data ekonomi.
"Ada persepsi yang berkembang bahwa perlambatan ekonomi AS tidak sementara tapi masalah jangka panjang yang mungkin memakan waktu lama untuk diselesaikan," kata Hiroichi Nishi, manajer umum Nikko Securities SMBC.
Investor menghadapi serangkaian indikator mengecewakan. Inflasi tahunan mencapai 3,6 persen pada Mei, kata Departemen Tenaga Kerja, menunjukkan bahwa kenaikan harga mengancam mengunyah habis pendapatan konsumen.
Sementara sebuah laporan Federal Reserve menunjukkan manufaktur di wilayah New York bernasib lebih buruk dari yang diharapkan.
Nissan Motor turun 1,97 persen menjadi 794 yen meski sebuah surat kabar melaporkan bahwa pihaknya dan produsen mobil Prancis Renault dalam pembicaraan akhir untuk memenangkan saham mayoritas di Avtovaz, produsen mobil terkemuka di Rusia.
Kemungkinan aliansi Renault-Nissan mengambil saham lebih besar di perusahaan Rusia telah dihargakan di dalam, kata pialang.
"Pertumbuhan hanya bisa dicapai di pasar negara berkembang dan pilihan untuk ekspansi hanya M&A (merger dan akuisisi)," kata Mitsushige Akino, kepala fund manager di Ichiyoshi Investment Management.
Namun dia mengatakan investor tidak dapat membeli saham Nissan karena laporan ini sendiri, sampai kekhawatiran tentang prospek ekonomi global surut.
Tokyo Electric Power, operator dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh, merosot 2,73 persen menjadi 320 yen setelah melonjak lebih dari 70 persen minggu ini hingga Rabu. (*)
(Uu.A026/B012)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: