Gus Udin ajak mahasiswa tingkatkan daya saing hadapi bonus demografi
9 Januari 2022 17:36 WIB
Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Saepudin Muhtar, M. Sos alias Gus Udin saat menghadiri raker Himpunan Mahasiswa Rumpin di Cisarua, Bogor, Jawa Barat., Ahad (9/1/2022). ANTARA/HO-Pemkab Bogor/aa.
Cisarua, Bogor (ANTARA) - Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Saepudin Muhtar, M. Sos alias Gus Udin mengajak Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) meningkatkan daya saing dalam menghadapi bonus demografi.
"Pesan saya khususnya kepada rekan mahasiswa agar bermimpi dan berfikir futuristik, terlebih untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2045,” ungkapnya usai menghadiri pelantikan dan rapat kerja (Raker) HMR di Cisarua, Bogor, Ahad.
Menurut kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu, para mahasiswa yang menjadi peserta raker, harus memiliki daya saing. Pasalnya, jumlah penduduk dunia mencapai 7,7 miliar jiwa, kemudian 270 juta jiwa di antaranya merupakan populasi penduduk Indonesia.
"Khusus di Kabupaten Bogor saja jumlah penduduknya ada 5,4 juta jiwa. Di Kabupaten Bogor sendiri sekitar 28 persen adalah generasi Z, dan sekitar 27,9 persen adalah generasi milenial," kata Gus Udin.
Baca juga: Pemkab Bogor surati Kemenhub soal nasib Jalan Bomang
Baca juga: PHRI Bogor catat akupansi hotel 60 persen saat Tahun Baru
Ia menerangkan bahwa proses peningkatan daya saing tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan wawasan.
"Kondisi dunia ini sudah global, tanpa batas, tidak ada lagi batas antar negara, artinya persaingan hari ini tidak hanya di level lokal dan nasional tetapi juga di tingkat global," tuturnya.
Sementara, Ketua Umum HMR, Ibnu Sakti Mubaroq berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berupaya membangun sumber daya manusia (SDM) melalui program unggulan Bupati Bogor, Pancakarsa.
"Alhamdulillah, sedikit banyaknya sudah mulai tersentuh oleh Pemkab hanya saja belum maksimal, semoga ke depan bisa jauh lebih baik dan harapan kami Pemkab juga bisa terus untuk melibatkan pemuda dalam pembangunan melalui kontrol sosial," kata Ibnu.*
Baca juga: Anggota DPD RI protes penguasaan lahan Sentul City lampaui batas
Baca juga: Kabupaten Bogor perpanjang PPKM level dua selama dua pekan
"Pesan saya khususnya kepada rekan mahasiswa agar bermimpi dan berfikir futuristik, terlebih untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2045,” ungkapnya usai menghadiri pelantikan dan rapat kerja (Raker) HMR di Cisarua, Bogor, Ahad.
Menurut kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu, para mahasiswa yang menjadi peserta raker, harus memiliki daya saing. Pasalnya, jumlah penduduk dunia mencapai 7,7 miliar jiwa, kemudian 270 juta jiwa di antaranya merupakan populasi penduduk Indonesia.
"Khusus di Kabupaten Bogor saja jumlah penduduknya ada 5,4 juta jiwa. Di Kabupaten Bogor sendiri sekitar 28 persen adalah generasi Z, dan sekitar 27,9 persen adalah generasi milenial," kata Gus Udin.
Baca juga: Pemkab Bogor surati Kemenhub soal nasib Jalan Bomang
Baca juga: PHRI Bogor catat akupansi hotel 60 persen saat Tahun Baru
Ia menerangkan bahwa proses peningkatan daya saing tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan wawasan.
"Kondisi dunia ini sudah global, tanpa batas, tidak ada lagi batas antar negara, artinya persaingan hari ini tidak hanya di level lokal dan nasional tetapi juga di tingkat global," tuturnya.
Sementara, Ketua Umum HMR, Ibnu Sakti Mubaroq berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berupaya membangun sumber daya manusia (SDM) melalui program unggulan Bupati Bogor, Pancakarsa.
"Alhamdulillah, sedikit banyaknya sudah mulai tersentuh oleh Pemkab hanya saja belum maksimal, semoga ke depan bisa jauh lebih baik dan harapan kami Pemkab juga bisa terus untuk melibatkan pemuda dalam pembangunan melalui kontrol sosial," kata Ibnu.*
Baca juga: Anggota DPD RI protes penguasaan lahan Sentul City lampaui batas
Baca juga: Kabupaten Bogor perpanjang PPKM level dua selama dua pekan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: