Laporan dari China
Dua kasus Omicron ditemukan di Tianjin, peringatan keras bagi Beijing
9 Januari 2022 13:50 WIB
Orang-orang memakai masker pelindung saat beraktivitas menyusul kasus COVID-19 di Shanghai, China, Selasa (30/11/2021). Hingga saat ini sedikitnya 16 negara yang melaporkan adanya kasus varian Omicron diantaranya Afrika Selatan (77 kasus) serta Belanda dan Portugal yang melaporkan 13 kasus. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/rwa.
Beijing (ANTARA) - Dua kasus positif COVID-19 varian Omicron ditemukan di Kota Tianjin, China, sehingga memberikan peringatan keras bagi Kota Beijing yang tinggal tiga pekan lagi menggelar pembukaan Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) 2022.
Tes massal terhadap warga yang tinggal di gerbang utama sekaligus kota penyangga Beijing itu mulai digelar pada Minggu pagi pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB) setelah ditemukan 20 kasus baru, dua di antaranya Omicron.
Tes PCR massal diperkirakan berlangsung selama 24 jam hingga Senin (10/1) pagi.
Sedikitnya 29 kawasan permukiman di Distrik Jinnan dan Distrik Nankai dikunci total (lockdown) setelah ditemukan dua kasus pada penghuni setempat.
Hingga Sabtu (8/1) malam, sebanyak 75.680 warga dikarantina.
Dari 70 orang yang dites PCR di satu permukiman, 14 di antaranya positif, bahkan dua orang positif terdeteksi di eskalator apartemen tempat tinggalnya.
Dua jalur kereta metro Tianjin, masing-masing nomor 1 dan nomor 6 berhenti beroperasi pada Minggu.
Bandar Udara Internasional Binhai Tianjin membatalkan 144 jadwal penerbangan dalam sehari, demikian media China.
Beijing bersama dengan Zhangjiakou akan menjadi ajang pertandingan Winter Olympic dan Paralympic mulai 4 Februari mendatang.
Tes PCR massal ini sebagai tindakan konkret tanggung jawab penuh Tianjin sebagai gerbang utama Beijing dalam menangani cepatnya penularan varian terbaru sebagaimana hasil rapat yang digelar Ketua Partai Komunis China (CPC) Komite Tianjin dan Wali Kota Tianjin Liao Guoxun pada Sabtu malam.
Baca juga: Dua kasus impor varian Omicron terdeteksi di Hunan, China Tengah Baca juga: China deteksi kasus pertama Omicron
Baca juga: Kurang dari 24 jam China temukan kasus kedua Omicron
Tes massal terhadap warga yang tinggal di gerbang utama sekaligus kota penyangga Beijing itu mulai digelar pada Minggu pagi pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB) setelah ditemukan 20 kasus baru, dua di antaranya Omicron.
Tes PCR massal diperkirakan berlangsung selama 24 jam hingga Senin (10/1) pagi.
Sedikitnya 29 kawasan permukiman di Distrik Jinnan dan Distrik Nankai dikunci total (lockdown) setelah ditemukan dua kasus pada penghuni setempat.
Hingga Sabtu (8/1) malam, sebanyak 75.680 warga dikarantina.
Dari 70 orang yang dites PCR di satu permukiman, 14 di antaranya positif, bahkan dua orang positif terdeteksi di eskalator apartemen tempat tinggalnya.
Dua jalur kereta metro Tianjin, masing-masing nomor 1 dan nomor 6 berhenti beroperasi pada Minggu.
Bandar Udara Internasional Binhai Tianjin membatalkan 144 jadwal penerbangan dalam sehari, demikian media China.
Beijing bersama dengan Zhangjiakou akan menjadi ajang pertandingan Winter Olympic dan Paralympic mulai 4 Februari mendatang.
Tes PCR massal ini sebagai tindakan konkret tanggung jawab penuh Tianjin sebagai gerbang utama Beijing dalam menangani cepatnya penularan varian terbaru sebagaimana hasil rapat yang digelar Ketua Partai Komunis China (CPC) Komite Tianjin dan Wali Kota Tianjin Liao Guoxun pada Sabtu malam.
Baca juga: Dua kasus impor varian Omicron terdeteksi di Hunan, China Tengah Baca juga: China deteksi kasus pertama Omicron
Baca juga: Kurang dari 24 jam China temukan kasus kedua Omicron
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: