Pelindo-KAI-PTPN III optimalkan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung
9 Januari 2022 11:11 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja Sama Optimalisasi Fasilitas Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei dan Angkutan Barang Menggunakan Kereta Api di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Sabtu (8/1/2022). ANTARA/HO-Pelindo/am.
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/PTPN III dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada di Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dan kawasan industri pendukungnya.
Menurut Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, sinergi tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja Sama Optimalisasi Fasilitas Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei dan Angkutan Barang Menggunakan Kereta Api di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada Sabtu (8/1), oleh Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, Direktur Utama Holding PTPN III Mohammad Abdul Ghani dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo serta disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Pelindo Multi Terminal beroperasi di Terminal Pelabuhan Dumai
Direktur Strategi Pelindo Prasetyo mengatakan sinergi dilakukan guna meraih potensi pasar di Selat Malaka.
"Saat ini, Pelindo, PTPN III dan KAI, kami menyatukan niat dan tekad untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja, bersinergi antar BUMN, untuk meraih potensi-potensi market di Selat Malaka, guna mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Indonesia’s logistic dan supply chain hub," katanya.
Ruang lingkup kerja sama ketiga BUMN adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan sinkronisasi rencana pengembangan jalur kereta api dengan kluster industri.
Langkah itu diharapkan dapat menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI.
Baca juga: Pelindo serah operasi bisnis dan inbreng saham kepada subholding
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan integrasi kawasan pelabuhan dan kawasan industri akan membuat Indonesia memiliki ekosistem tersendiri yang meningkatkan daya saing.
"Indonesia itu harus memiliki ekosistem sendiri, yaitu dengan bekerja sama dengan swasta, UMKM dan pihak lain. Saya setuju dengan adanya pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta," kata Erick Thohir.
Menurut dia, semua pihak bersinergi untuk membangun kawasannya masing-masing.
"Jadi, saya berharap, ekosistem yang sedang kita bangun sekarang dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia," imbuh Erick Thohir.
Selain acara penandatanganan, dilakukan pula penyerahan bantuan satu unit ambulans oleh Direktur Strategi Pelindo Prasetyo kepada PMI Kota Medan dalam rangka Program Pelindo Beramal.
Selain itu, dilakukan pula penyerahan bantuan dana Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil oleh Regional Head 1 Aprilla Dwison kepada 10 Mitra Binaan unggulan Pelindo.
Menurut Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, sinergi tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja Sama Optimalisasi Fasilitas Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei dan Angkutan Barang Menggunakan Kereta Api di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada Sabtu (8/1), oleh Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, Direktur Utama Holding PTPN III Mohammad Abdul Ghani dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo serta disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Pelindo Multi Terminal beroperasi di Terminal Pelabuhan Dumai
Direktur Strategi Pelindo Prasetyo mengatakan sinergi dilakukan guna meraih potensi pasar di Selat Malaka.
"Saat ini, Pelindo, PTPN III dan KAI, kami menyatukan niat dan tekad untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja, bersinergi antar BUMN, untuk meraih potensi-potensi market di Selat Malaka, guna mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Indonesia’s logistic dan supply chain hub," katanya.
Ruang lingkup kerja sama ketiga BUMN adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan sinkronisasi rencana pengembangan jalur kereta api dengan kluster industri.
Langkah itu diharapkan dapat menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI.
Baca juga: Pelindo serah operasi bisnis dan inbreng saham kepada subholding
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan integrasi kawasan pelabuhan dan kawasan industri akan membuat Indonesia memiliki ekosistem tersendiri yang meningkatkan daya saing.
"Indonesia itu harus memiliki ekosistem sendiri, yaitu dengan bekerja sama dengan swasta, UMKM dan pihak lain. Saya setuju dengan adanya pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta," kata Erick Thohir.
Menurut dia, semua pihak bersinergi untuk membangun kawasannya masing-masing.
"Jadi, saya berharap, ekosistem yang sedang kita bangun sekarang dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia," imbuh Erick Thohir.
Selain acara penandatanganan, dilakukan pula penyerahan bantuan satu unit ambulans oleh Direktur Strategi Pelindo Prasetyo kepada PMI Kota Medan dalam rangka Program Pelindo Beramal.
Selain itu, dilakukan pula penyerahan bantuan dana Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil oleh Regional Head 1 Aprilla Dwison kepada 10 Mitra Binaan unggulan Pelindo.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: