London (ANTARA News) - Prosesi Ogoh-Ogoh --rangkaian upacara Tawur Kesanga yang adalah ekspresi kreatif masyarakat Hindu di Bali dalam memaknai perayaan pergantian Tahun Caka-- digelar di Parc Pairi Daiza, Brugelette, Belgia, akhir pekan ini.
Prosesi Ogoh-Ogoh yang diadakan KBRI Brusel dan warga Indonesia beragama Hindu di Eropa adalah yang terbesar di luar Indonesia, ujar Sekretaris III/Pensosbud& Diplomasi Publik, KBRI Brussel, Punjul Nugraha kepada Antara London, Rabu.
Dia mengatakan, 5.000 wisatawan dari seluruh penjuru Eropa ikut menyaksikan profesi Ogoh ogoh.
Tiga Ogoh-ogoh berukuran raksasa khusus didatangkan langsung dari Bali untuk peringatan hari suci umat Hindu Bali, yaitu Tumpak Wariga dan Tumpak Uduh.
Menurut Made Agus Wardana, seorang penganut Hindu dari Bali yang tinggal di Eropa, prosesi ini adalah yang terbesar yang pernah diadakan di luar wilayah Indonesia.
Sekitar 200 kepala keluarga umat Hindu Bali di Eropa dan keluarganya turut berpartisipasi dalam prosesi ogoh-ogoh di Parc Pairi Daiza, termasuk Duta Besar RI di Brussel, Arif Havas Oegroseno.
Havas mengatakan penyelenggaraan serangkaian acara di Pura Agung Shanti Bhuwana ini adalah untuk memfasilitasi umat Hindu Bali di Eropa agar dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dan kebudayaan.
Dia berterima kasih kepada Eric Domb, pemilik Parc Pairi Daiza yang telah mendukung penuh acara itu di taman budaya seluas 55 hektar yang setiap tahun dikunjungi oleh sekitar 1 juta turis dari seluruh Eropa.
Eric Domb yang mencintai budaya Indonesia, terutama budaya kekuatan toleransi dan harmoni, mengisi tamannya dengan sejumlah kekayaan aristektur Indonesia.
Untuk mewujudkan arsitektur Indonesia di taman ini, Eric Domb mengimpor 350 kontainer batu seberat 8.000 ton dari Gunung Merapi dan Gunung Agung serta puluhan arsitek tradisional dan artisan dari Magelang dan Bali.(*)
ANT/ZG
Prosesi Ogoh Ogoh Terbesar Digelar di Belgia
15 Juni 2011 18:06 WIB
Arak-arakan Ogoh-ogoh di lapangan Telogosari, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. (ANTARA/Musyawir)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: