Bandung (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengimbau para pengusaha untuk membimbing calon-calon wirausahawan muda Indonesia agar menjadi seorang pengusaha handal.

"Saya mengimbau berikanlah uluran tangan bagi adik-adik ini, suatu program, kegiatan yang bisa memberi petunjuk bagi adik-adik kita untuk melangkah dalam perjalanan mereka menjadi usahawan yang handal," kata Wapres saat memberikan pengarahannya pada Puncak Hari Ulang Tahun ke-39 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Deklarasi HIPMI-Perguruan Tinggi, di Bandung, Rabu.

Acara Puncak Hari Ulang Tahun ke-39 HIPMI ini dihadiri Ketua BPP HIPMI Irwan Aksa, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pendiri HIPMI Abdul Latief, dan Ketua Dewan Pembina HIPMI Sandiaga Uno.

Menurut Wapres, sangat penting untuk memberikan jalan bagi para calon wirausahawan muda, dengan memberikan bimbingan untuk mempraktikan pengetahuan yang dimiliki dengan terjun langsung ke dunia wirausaha.

Ia mengapresiasi kolaborasi HIPMI dengan Perguruan Tinggi untuk menjembatani para mahasiswa calon wirausahawan untuk mempraktikkan pengetahuan yang dimiliki di lapangan.

"Dengan adanya kerja sama antara HIPMI dengan universitas-universitas di seluruh Tanah Air, untuk memberikan bimbingan nyata," katanya.

Wapres menyebutkan, bimbingan dan pengarahan ini sangat penting.

Hambatan yang biasa dialami pengusaha pemula adalah masalah perizinan dan biaya atau modal yang tidak terjangkau.

Wapres mengatakan, pemerintah akan selalu mendukung program yang sistematis untuk membina, membangun dunia usaha, khususnya para usahawan.

Sementara itu, Ketua BPP HIPMI Erwin Aksa dalam sambutannya menjelaskan bertepatan dengan peringatan HIPMI ke-39, dideklarasikan kolaborasi antara HIPMI dan Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia.

Menurut Erwin, kolaborasi ini ditujukan untuk menularkan "virus" kewirausahaan yang dimiliki HIPMI kepada setiap mahasiswa.

"Sehingga ke depan, perubahan paradigma dan pola pikir kewirausahaan selalu melekat di setiap insan generasi muda khususnya, mahasiswa," katanya.

Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan jumlah populasi nasional, Indonesia masih kekurangan jumlah wirausaha. Jumlah wirausahawan di Indonesia diperkirakan hanya 0,18 persen dari total penduduk, atau di bawah satu juta orang.
(H017)