Kotabaru (ANTARA News) - Realisasi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) asal Kotabaru, Kalimantan Selatan, periode April meningkat hampir 100 persen.

Kabid Perdagangan Luar Negeri Kotabaru, Ratnawati, Rabu, mengatakan, jika periode Maret realisasi ekspor minyak sawit mentah mencapai 16 ribu metrik ton (MT) dengan nilai ekspor 19 juta dolar AS, maka periode April menjadi 39 ribu MT dengan nilai ekspor sebesar 44 juta dolar.

Sedangkan realisasi ekspor CPO selama Februari mencapai 20 ribu MT dengan nilai ekspor 24 juta dolar. Realissi ekspor bulan Februari turun drastis dibandingkan ekspor selama Januari yang mencapai 56 MT dengan nilai ekspor 66 juta dolar.

Ratnawati menjelaskan, negara yang menjadi tujuan ekspor CPO asal Kotabaru hingga saat ini masih India dan Banglades.

Selama April, ekspor CPO ke India mencapai 34 ribu MT dengan nilai ekspor 38 juta dolar dan Banglades sebesar 4 ribu MT dengan nilai ekspor 5 juta dolar.

Menurut dia, berfluktuasinya ekspor CPO dari Kotabaru sangat dipengaruhi permintaan dan harga di pasar.

Ia menjelaskan, pada produksi minyak sawit mentah beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kotabaru relatif stabil, namun harga dan permintaan pasar menyebabkan ekspor CPO tidak stabil.

Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan pasar Kotabaru, Zainal Arifin mengatakan, "Ke depannya hasil CPO Kotabaru tidak semuanya diekspor, tetapi akan diolah di daerah untuk menjadi produk siap pakai."

Menurutnya, komoditas CPO belakangan ini telah menjadi produk ekspor andalan bagi Kotabaru, setelah hasil tambang batu bara.

Dalam waktu dekat, CPO Kotabaru akan mulai diolah menjadi produk jadi dan siap pakai, seperti minyak goreng.

Kegiatan pengolahan CPO ini akan membuka lapangan kerja baru dan memiliki nilai tambah bagi Kotabaru, ujarnya.

(T.I022/B/A027/A027) 15-06-2011 08:06:08