Boyolali (ANTARA News) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Boyolali terus mengembangkan jumlah pelanggan air bersih dengan menargetkan sebanyak 4.000 sambungan rumah (SR) baru di lima wilayah kecamatan pada 2011.

Direktur PDAM Boyolali Cahyo Sumarso di Boyolali, Rabu mengatakan, pihaknya tahun ini mengembangkan sambungan air bersih di kawasan lereng Merapi di Kecamatan Musuk sebanyak 2.000 SR, untuk menanggulangi kelangkaan air bersih jika musim kemarau tiba di daerah itu.

"Kami masih konsentrasi pada pemasangan sambungan pipa air minum di daerah Kacamatan Musuk," katanya.

Menurut dia, proyek pemasangan pipa di daerah lereng Merapi tersebut kini sudah mulai dikerjakan, tetapi sambungan ke rumah warga baru dapat dipasangan setelah pembangunan embung di Desa/Kecamatan Musuk selesai.

Menurut dia, kapasitas embung untuk pelayanan air minum di daerah Musuk mampu untuk melayani sebanyak 2.000 SR dan diharapkan tahun ini dapat terealisasi setelah embung selesai pembangunannnya.

"Realisasi jumlah sambungan air bersih ke rumah warga di daerah Musuk saat ini, sudah mencapai 500 SR. Pengembangan di Desa Sukoramai dan Pusparenggo (Musuk), Karangnongko (Mojosongo), " katanya.

Menurut dia, pengembangan pelanggan air bersih tersebut mendapat dana bantuan dari pusat atau APBN sebanyak Rp6 miliar dan Rp2 miliar dana pendampingan bersumber dari APBD.

Selain itu, PDAM juga sedang mengembangkan sambungan air minum ke arah Kecamatan Ngemplak, Sambi, Teras, dan Mojosongo sebanyak 2.000 SR.

"Proyek itu kini sudah berjalan tahap kedua dengan penyambungan pipa dari sumber mata air di Sedalam, Desa Mudal, Tlatar, Boyolali Kota," katanya

Menurut dia, sumber mata air di Sedalam Tlatar tersebut mampu untuk melayani 2.000 SR dan diarahkan ke daerah Nglempak atau kawasan Bandara Adi Sumarmo melalui Sambi dan Teras.

Ia berharap target sambungan air bersih ke warga 4.000 SR tahun ini bisa tercapai, sehingga antisipasi kelangkaan air ketika musim kemarau tiba di daerah tersebut dapat teratasi.

Ia mengatakan, PDAM Boyolali dalam meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggan, sejak April 2011, telah membuka loket baru sebanyak 50 tempat pembayaran bulanan, sehingga bertambah menjadi 69 tempat.

"Loket pembayaran bulanan bagi pelanggan ini dilakukan perorangan. Sehingga, pelanggan yang akan membayar abonemen tidak perlu ke pusat kecamatan, karena setiap desa tersedia," katanya.

Bahkan, loket baru perorangan ini, dapat melayani pembayaran 24 jam, karena mereka masih tetangga sendiri.

"Loket pembayaran ini, diharapkan mempermudah sekitar 24 ribu pelanggan di Boyolali. Pelanggan tidak lagi mengeluarkan biaya transportasi lebih mahal, mereka cukup membayar di dekat rumahnya yang ada loket pembayaran," katanya.

(U.B018/B/M019/M019) (ANTARA)