Pemkot Jakut-Palyja berkoordinasi atasi kesulitan air bersih warga
7 Januari 2022 23:32 WIB
Warga membawa ember berisi air bersih yang didapatkan dari satu unit mobil tangki air berisi 5.000 liter yang disediakan di depan Rumah Pompa Hidran Mandiri Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (22/9/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara berkoordinasi dengan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih yang dialami sebagian warga Kelurahan Penjaringan.
"Kami koordinasikan untuk segera perbaikan dan diberi alternatif dengan mobil tangki," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Warga RW15 Penjaringan keluhkan air PAM keruh
Ali meminta keluhan warga dapat ditindaklanjuti dengan mengecek saluran perpipaan di wilayah tersebut. Karena kekurangan air bersih dapat disebabkan kondisi perpipaan dari master meter belum menyuplai air.
"Suplai airnya sudah ada di master meter," ujar Ali pula.
Dalam program master meter ini, Palyja memberikan fasilitas sambungan air bersih dengan menggunakan meter induk ke sejumlah lokasi di sisi barat wilayah Jakarta Utara, termasuk Penjaringan.
Sebelumnya, sejumlah warga RW015 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan suplai air bersih dari Palyja yang tidak lancar dan keruh sejak tiga bulan terakhir.
Baca juga: Suplai air bersih pelanggan Aetra Jakarta terganggu pada Minggu
Ketua RT04 RW15 Kelurahan Penjaringan, Toni, di Jakarta, Kamis, mengatakan, warga sudah melaporkan kesulitan air bersih, tapi Palyja, operator penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah tersebut, belum menanggulangi.
"Sudah ada laporan, tapi tanggapannya cuma dari teknisi datang ke lokasi untuk pengecekan meteran saja," kata Toni.
Akibatnya warga empat RT di RW015 Kelurahan Penjaringan yakni RT04, RT05, RT06, dan RT07 kekurangan pasokan air bersih untuk beraktivitas seperti mandi dan mencuci.
Untuk mencukupi kebutuhan air, warga harus membeli air galon dengan harga Rp6.000 persatu kali isi ulangnya.
Baca juga: Pipanisasi PAM Jaya masuk Kemal Muara untuk kejar target 2023
"Kami koordinasikan untuk segera perbaikan dan diberi alternatif dengan mobil tangki," ujar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Warga RW15 Penjaringan keluhkan air PAM keruh
Ali meminta keluhan warga dapat ditindaklanjuti dengan mengecek saluran perpipaan di wilayah tersebut. Karena kekurangan air bersih dapat disebabkan kondisi perpipaan dari master meter belum menyuplai air.
"Suplai airnya sudah ada di master meter," ujar Ali pula.
Dalam program master meter ini, Palyja memberikan fasilitas sambungan air bersih dengan menggunakan meter induk ke sejumlah lokasi di sisi barat wilayah Jakarta Utara, termasuk Penjaringan.
Sebelumnya, sejumlah warga RW015 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan suplai air bersih dari Palyja yang tidak lancar dan keruh sejak tiga bulan terakhir.
Baca juga: Suplai air bersih pelanggan Aetra Jakarta terganggu pada Minggu
Ketua RT04 RW15 Kelurahan Penjaringan, Toni, di Jakarta, Kamis, mengatakan, warga sudah melaporkan kesulitan air bersih, tapi Palyja, operator penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah tersebut, belum menanggulangi.
"Sudah ada laporan, tapi tanggapannya cuma dari teknisi datang ke lokasi untuk pengecekan meteran saja," kata Toni.
Akibatnya warga empat RT di RW015 Kelurahan Penjaringan yakni RT04, RT05, RT06, dan RT07 kekurangan pasokan air bersih untuk beraktivitas seperti mandi dan mencuci.
Untuk mencukupi kebutuhan air, warga harus membeli air galon dengan harga Rp6.000 persatu kali isi ulangnya.
Baca juga: Pipanisasi PAM Jaya masuk Kemal Muara untuk kejar target 2023
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: