Mamuju (ANTARA News) - Sulawesi Barat akan mendapatkan pendapatan sekitar Rp1,2 triliun dari proyek investasi China bernilai Rp22 triliun untuk pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di provinsi itu.

Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Barat, Harry Warganegara mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulbar dan BUMD Sulbar telah menandatangani kerja sama dengan investor China PT China Geogchoubou Group Company (CGGC).

Ia mengatakan, di bawah kesepakatan itu PT CGGC bersedia mengucurkan dana sekitar Rp22 triliun untuk pembangunan tiga mega proyek infrastruktur di Sulawesi Barat di mana provinsi ini akan mendapatkan pendapata 10 persen atau sekitar Rp1,2 triliun dari investasi itu.

Menurut dia, Rp22 triliun investasi Chinaitu akan digunakan untuk membangun sejumlah proyek infrastruktur diantaranya pembangunan PLTA Karama di Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju berdaya 300 megawatt.

Kemudian untuk membangun jalan arteri sepanjang 102 kilometer Kecamatan Tapalang - Kota Mamuju, meningkatkan transportasi dalam rangka memperlancar roda perekonomian masyarakat di Sulawesi Barat, dan membangun pelabuhan peti kemas di Pelabuhan Belang Belang Mamuju.

Ia mengatakan, investasi China itu bertenggang tiga tahun dengan hasil baru dinikmati tiga tahun ke depan.

"Jadi sabar saja dan tunggu, investasi itu akan mendongkrak ekonomi Sulbar untuk maju dan agar berkembang," katanya yakin sambil berharap investasi China itu meningkatkan perekonomian Sulawesi sekaligus Indonesia.(*)KR-MFH/Y006