Paris (ANTARA) - Gelombang COVID-19 yang melanda Prancis saat ini bisa mencapai puncaknya sampai sekitar 10 hari, kata Profesor Alain Fischer, selaku penanggung jawab strategi vaksin COVID negara tersebut.

"Saya rasa kita akan berada di puncak gelombang baru saat ini," kata Fischer kepada LCI TV.

Ia menambahkan bahwa puncak tersebut bisa terjadi "terutama menjelang awal pekan kedua Januari, jadi jika kita menyelesaikannya, ini akan terjadi sekitar 10 hari."

Prancis melaporkan 261.481 kasus baru pada Kamis (6/1), lebih kecil dari rekor 332.000 lebih pada Rabu (5/1). Namun, rata-rata kasus baru selama tujuh hari naik di atas 200.000 untuk pertama kalinya sejak awal krisis kesehatan melanda.

Kementerian Kesehatan Prancis juga melaporkan 204 kematian baru, sehingga totalnya berjumlah 125.000 lebih kematian.

Presiden Prancis Emmanuel Macron percaya bahwa cukup banyak warga yang akan bersedia disuntik vaksin penguat (booster) COVID untuk mengurangi dampak pandemi.

Dengan demikian, keadaan tersebut memungkinkan Macron untuk tidak memberlakukan pembatasan ketat yang baru terkait pencegahan COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Macron kesampingkan pembatasan baru COVID di Prancis

Baca juga: PM Prancis: Vaksinasi wajib tak banyak membantu


Kanselir Jerman resmikan Pusat Pandemi Global di Berlin