Bandung (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengimbau masyarakat agar makin bijak dan tidak menanggapi ancaman bom, termasuk yang dilayangkan melalui salah satu jejaring sosial sehari lalu.

"Jangan terlalu ditanggapi karena itu hanya target pelaku yang ingin orang lain takut dan kuatir. Masyarakat jangan berlebihan lah," kata Menkominfo di sela-sela "e-Indonesia Initiative (e-II) Forum VII 2011 di Kampus ITB Bandung, Selasa.

Meski demikian, dia mengatakan, pihaknya tetap melakukan antisipasi dan waspada dengan melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk melacak pemilik akun di jejaring sosial Tweeter dengan nama Alhamazah itu.

Ia menyebutkan, file tersebut sudah masuk. Menurut dia akun di jejaring sosial itu bisa berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Bersama kepolisian konsisten untuk meminimalisir kejahatan dan pelanggaran di cybermedia. Kita akan minta pengelola jejaring sosial itu untuk menutupnya bila ada file agitasi, propaganda dan berisi menakut-nakuti," katanya.

Bila berhasil diungkap, menurut dia maka pelaku jelas akan terjerat UU tentang cybermedia atau ITE dengan hukuman maksimal kurungan 12 tahun.

Sementara itu pakar telematika yang juga anggota Komisi I DPR Roy Surya mengatakan, file ancaman bom yang dilayangkan pemilik akun Tweeter, Alhamazah, hanya dilakukan oleh orang iseng.

"Saya kira bisa dilacak, orang itu membuka akunnya kemarin. Tapi jangan terlalu dianggap," kata Roy Suryo menambahkan.

(U.S033/B/Y008/B/Y008) (ANTARA)