Moscow (ANTARA News) - Ruud Gullit mendapat peringkatan akan didepak dari klub Terek Grozny bila gagal memenangi laga melawan tim yang lagi tertatih-tatih Perm pada pertandingan mendatang Liga Utama Rusia, demikian diumumkan Ketua Klub Ramzan Kadyrov, Senin.
Mantan pemain kondang Belanda yang kini berusia 48 tahun itu, dua kali sebagai pemain terbaik dunia, gagal mengangkat pamor tim sejak ia dengan mengejutkan dipilih sebagai pelatih pada awal musim ini.
Grozny saat ini bertengger di zona degradasi, di urutan ke-14 dari 16 tim yang berlaga dalam kompetisi itu.
Gullit sebelumnya berjanji bahwa ia setidaknya akan membawa tim itu ke kompetisi Liga Eropa musim mendatang, kata klub itu dalam pernyatannya.
"Hari ini, kami harus mengumumkan bahwa Gullit tidak menggembirakan bagi pada dewan pengurus klub," bunyi pernyataan itu dengan menambahkan, pelatih itu sudah melakukan beberapa kesalahan.
Kadyrov, yang juga perpanjangan tangan pimpinan kuat Chechnya, memberi kesempatan terakhir kepada Gullit.
"Ruud Gullit harus pulang dengan membawa tiga poin. Bila itu terwujud akan lega dengan tugasnya sebagai pelatih," kata Kadyrov, yang bulan lalu melakukan laga eksibisi yang dimainkan para pemain besar, di antaranya Maradona dan Luis Figo.
Gullit, yang mengaku kaget ketika diminta untuk melatih Terek, merupakan salah seorang pemain paling sukese dalam sepak bola Belanda.
Ia merupakan bagian dari tim nasional Belanda ketika memenangi Kejuaraan Eropa 1988 dan salah satu pemain bintang paling bersinar di AC Milan yang memenangi Piala Eropa pada 1989 dan 1990.
Ia sebelumnya pernah melatih klub Liga Utama Inggris Chelsea dan Newcastle United, termasuk klub raksasa Belanda Feyenoord dan klub MLS Los Angeles Galaxy.
Terek Grozny dibentuk pada 1958 tetapi bubar ketiga terjadi perang di Chechnya pada tahun 1990-an dan tampil lagi pada 2001.
Mereka berada di urutan ke-12 pada musim lalu, dua tingkat di atas zona degradasi dan 35 poin di bawah klub juara Zenit Saint Petersburg.
(*)
Gullit Dapat Ultimatum
14 Juni 2011 10:48 WIB
Ruud Gullit (reuters)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: