Jakarta (ANTARA) - Vaksin COVID-19 Sinopharm dan Sinovac China melindungi dari kasus rawat inap parah yang disebabkan varian Omicron, lapor kantor berita The National pada Selasa (4/1), mengutip seorang pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Manajer Insiden COVID-19 di WHO Abdi Mahamud, menurut laporan kantor berita yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) itu, mengatakan bahwa semakin banyak bukti menunjukkan Omicron memengaruhi saluran pernapasan atas, yang menyebabkan gejala lebih ringan daripada varian-varian sebelumnya.

UEA baru-baru ini menyetujui penggunaan darurat vaksin protein rekombinan baru buatan Sinopharm yang akan digunakan sebagai dosis penguat (booster) di negara tersebut, urai laporan itu.

Vaksin baru China itu menunjukkan peningkatan kapasitas imun terhadap varian Omicron, dengan tingkat keamanan tinggi yang memungkinkan produksi cepat serta distribusi dan penyimpanan yang mudah, menurut Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab.