Jakarta (ANTARA) - Emiten farmasi sekaligus anak usaha PT Kimia Farma Tbk, PT Phapros Tbk, optimistis kinerja perseroan akan semakin bertumbuh pada 2022 ditopang oleh pengembangan dan inovasi produk yang terus dilakukan perseroan.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan bahwa di tengah kondisi ketidakpastian saat ini, inovasi adalah kunci untuk bisa tetap bertahan.

"Sepanjang tahun 2021 lalu, kami sudah meluncurkan sembilan produk. Sembilan produk tersebut merupakan hasil dari pengembangan dan penelitian yang juga diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat," ujar Hadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Pada 2022, emiten berkode saham PEHA itu berencana meluncurkan 10 hingga 12 produk baru yang diharapkan bisa mendorong kinerja perusahaan agar dapat tumbuh sesuai target.

"Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi yang diantaranya adalah antibiotik, antidiabetes, antikolesterol yang merupakan produk-produk first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk kami," kata Hadi.


Baca juga: Phapros cetak pertumbuhan penjualan bersih 9,5 persen pada kuartal III

Ia juga menambahkan bahwa hingga 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 63 persen branded dan 37 persen generik.

Sebelumnya, pada akhir 2021 lalu Phapros meluncurkan produk Cardismo extended release (Cardismo XR) yang merupakan obat untuk penyakit jantung dan kardiovaskular. Hadi menambahkan, bahwa Cardismo XR yang terbuat dari bahan aktif Isosorbid mononitrat ini merupakan pengembangan dari produk Cardismo Phapros sebelumnya.

Perbedaannya adalah produk tersebut merupakan tablet lepas lambat atau extended release (XR). Jika sebelumnya penderita penyakit jantung koroner harus minum obat dua hingga tiga kali sehari, dengan Cardismo XR ini pasien cukup mengonsumsi satu kali sehari dengan efektivitas yang dapat dirasakan selama seharian, sehingga diharapkan akan meningkatkan kenyamanan dan kepatuhan pasien dalam meminum obat ini.


Baca juga: Perkuat ekspor, Phapros lebarakan jangkauan ke Benua Amerika

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2021, Phapros mencetak pertumbuhan penjualan bersih 9,5 persen menjadi Rp767,18 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp700,27 miliar. Pertumbuhan penjualan tersebut ditopang oleh kinerja segmen obat etikal atau ethical branded. Obat etikal adalah obat yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Penjualan segmen obat etikal tumbuh signifikan hingga 66 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut dipicu oleh mulai banyaknya masyarakat yang berobat di rumah sakit pada kasus-kasus non COVID-19.


Baca juga: Emiten farmasi Phapros bidik potensi pengembangan obat herbal
Baca juga: Phapros bagi dividen Rp19,4 miliar