Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara memagangkan sejumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Turki di sejumlah industri strategis Turki.

Pada tahap awal, KBRI melakukan kerja sama dengan Turkish Aerospace (TAI) untuk memagangkan 11 mahasiswa Indonesia dari berbagai latar belakang jurusan, antara lain teknik mesin, teknik kedirgantaraan, teknik elektro dan teknik komputer.

"Kerja sama pemagangan di TAI bagi 11 mahasiswa Indonesia di Turki ini hanya awal. KBRI sudah sepakat dengan sejumlah industri strategis lainnya untuk memagangkan lebih banyak mahasiswa Indonesia di Turki, antara lain di industri konstruksi, perkapalan (shipyard), teknologi informasi dan pesawat nir awak," kata Duta Besar Lalu Muhamad Iqbal di Ankara melalui rilis pers kedutaan yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Kamis.

KBRI, kata Lalu, ingin mencoba memberikan added-value bagi mahasiswa Indonesia di Turki sehingga mereka memiliki pengalaman kerja yang berkelas, mengenal corporate culture dan mengenal ekosistem industri di Turki.

Pemilihan mahasiswa magang tersebut dilakukan melalui seleksi yang dilakukan oleh KBRI Ankara bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki. Kesebelas mahasiswa tersebut selama tiga bulan akan ditempatkan di tiga fasilitas TAI yang ada di Ankara, Istanbul dan Bursa.

Sementara itu, program magang tersebut disambut antusias oleh 11 mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang belajar di berbagai universitas di Turki.

"Sejak pertama kali dinyatakan lulus di jurusan Teknik Kedirgantaraan Middle East Technical University, Ankara, saya telah mengajukan proposal magang kepada TAI sebanyak 14 kali namun tidak pernah diterima. Magang di TAI hanya diperuntukkan bagi warga negara Turki, bukan orang asing. Saya beruntung bisa ikut magang dalam skema kerja sama KBRI dengan TAI," kata salah satu peserta magang, Muhammad Juanda Putra.

Kemudian, Kepala Pusat Pelatihan di TAI, Berat Emre Ileri, menyampaikan bahwa mahasiswa Indonesia dapat mengikuti berbagai arahan yang disampaikan oleh mentor magang.

Dalam program magang tersebut, mahasiswa Indonesia terlibat dalam beberapa workshop seperti material review board, pengembangan aplikasi sistem (software), telekomunikasi (avionics) dan industrial engineering flow.

TAI merupakan perusahaan industri kedirgantaraan yang didirikan pada 1973. Saat ini TAI memiliki 11 anak perusahaan di berbagai industri pendukung dan 10 kantor perwakilan di luar negeri.

Baca juga: Turki jamin kelanjutan studi penerima beasiswa dari Indonesia
Baca juga: Ini pesan Anies ke mahasiswa Indonesia di Turki
Baca juga: Mahasiswa Indonesia diminta ekstra waspada di Turki