Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Microsoft menawarkan pengembangan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia serta ikut terlibat dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Dia menawarkan satu kerja sama untuk mengembangkan program MP3EI terutama pada sisi konektivitas, SDM serta inovasi," ujarnya seusai menerima kunjungan CEO Microsoft di Jakarta, Senin.

Manajemen Microsoft sangat tertarik mengembangkan human development dan juga mengembangkan program inovasi melalui pelatihan untuk membentuk kewirausahaan star up company.

Selain itu, Hatta mengatakan Microsoft juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk pengembangan program yang terkait dengan pendidikan karena sektor ini secara tidak langsung juga mendukung program MP3EI.

"Mereka sangat ingin bekerjasama terutama pada sisi higher education karena disitulah letak keberhasilan kita untuk kembangkan inovasi karena dalam masterplan pilar ke 3 Iptek dan pengembangan teknologi, tanpa Iptek kita tidak bisa kembangkan knowledge," ujarnya.

Menurut Hatta, Microsoft juga akan mengembangkan jaringan broadband dan pemerintah akan memberikan dukungan berupa insentif agar investasi secara memungkinkan dapat masuk terutama di daerah-daerah terpencil.

"Indonesia sudah mengembangkan broadband itu dan mereka sangat tertarik. Saya menceritakan mengembangkan broadband di daerah yang tensinya rendah dan itu kita kembangkan dengan pola insentif dari pemerintah," lanjutnya.

Ia mengatakan peran industri informasi teknologi sebagai pendorong penting dari pertumbuhan dan daya saing akan membuka peluang besar bagi kemajuan dan akan membantu Indonesia berubah menjadi masyarakat berbasis pengetahuan dengan kemajuan ekonomi yang didorong inovasi.

Microsoft Corporations Chairman of Emerging Markets and Chief Advisor to the Chief Operating Officer Orlando Ayala mengatakan akan melatih sebanyak 23 ribu guru untuk mengajarkan teknologi informasi kepada para anak di seluruh Indonesia.

Selain itu, Microsoft juga menginginkan untuk terlibat dalam pengembangan usaha mikro agar "melek" teknologi dengan memberikan pelatihan dan pendanaan sehingga usaha tersebut diharapkan dapat menjadi perusahaan yang dapat bersaing ditengah-tengah penggunaan teknologi secara global.

"Target kami nantinya pada 2025, kami dapat berperan dalam sistem komputerisasi pemerintah sehingga menyediakan teknologi yang efisien ke seluruh negeri dan berperan di seluruh bidang seperti kesehatan dan pelayanan publik yang kiranya semakin penting di masa mendatang," ujar Orlando.

Orlando mengharapkan Microsoft memiliki peran untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu bangsa "melek" teknologi dan menjadi salah satu dari 10 negara kekuatan ekonomi dunia pada 2025.

"Indonesia masih tertinggal dalam penggunaan jaringan broadband diantara negara Asia Tenggara dan dengan kondisi geografis seperti ini, memang dibutuhkan kebijakan dari pemerintah untuk mendukung pemakaian broadband sehingga dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengakses dan berpartisipasi dalam pasar global," tambah dia.
(S034/M027)