Pemprov Jatim terima bantuan 1.500 kompor untuk warga terdampak Semeru
6 Januari 2022 20:12 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) menunjukkan kompor yang akan digunakan untuk warga penghuni huntara terdampak APG Semeru di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (6/1/2022). ANTARA/Fiqih Arfani
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima bantuan 1.500 unit kompor untuk warga yang akan tinggal di hunian sementara (huntara) korban terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
"Betapa kasih sayang Allah Tuhan Yang Maha Kuasa kepada hamba-Nya. Sore masih dibahas terkait peralatan huntara, lalu malamnya langsung mendapat jawaban bahwa ada bantuan. Ini sangat-sangat kami syukuri," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Gubernur Khofifah apresiasi percepatan pembangunan huntara Semeru
Menurut dia, peralatan dibutuhkan untuk persiapan di huntara adalah peralatan dapur, yang salah satu peralatan dapurnya adalah kompor.
Bantuan berupa kompor beserta regulatornya tersebut diberikan Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia dan selanjutnya dikirim ke Pemkab Lumajang.
Gubernur Khofifah sudah berkomunikasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan direncanakan bantuan kompor sementara akan disimpan di salah satu gudang yang setelah huntara jadi akan langsung didistribusikan.
Huntara tersebut, kata dia, dijadwalkan selesai paling cepat sebulan dan paling lama dua bulan untuk kemudian ditempati oleh warga.
Lokasi pembangunan huntara berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Di tempat sama juga akan dibangun hunian tetap (huntap), tepat berada di sisi depan.
Huntara dan huntap yang akan dibangun merupakan tipe 60, yakni huntara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6 x 4 meter, sedangkan huntap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6 x 6 meter.
"Kalau huntara selesai, selanjutnya huntap dibangun. Nantinya, huntara bisa dijadikan dapur atau tambahan kamar. Jadi, tidak ada yang mubazir," ucap Khofifah.
Total lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap seluas 81 hektare dengan kapasitas tampung 2.000 unit rumah yang dilengkapi dengan fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas ekonomi.
Baca juga: Menkopolhukam awali pembangunan huntara warga terdampak Semeru
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
"Lokasinya juga tidak jauh dari perkampungan, jadi nantinya menyatu dengan warga yang sudah ada di sana," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia bersama para dermawan berpartisipasi mengirimkan 1.500 kompor 1 tungku beserta regulator melalui Pemprov Jatim.
Perwakilan Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia Dyan Juliantine mengatakan mengaku memberikan bantuan berupa kompor beserta perlengkapan agar para pengungsi bisa memanfaatkan sebagai alat memasak.
"Banyak saudara kita yang dilanda beban sangat berat akibat terdampak APG Semeru. Semoga bantuan ini bisa membantu meringankan semuanya," tuturnya.
"Betapa kasih sayang Allah Tuhan Yang Maha Kuasa kepada hamba-Nya. Sore masih dibahas terkait peralatan huntara, lalu malamnya langsung mendapat jawaban bahwa ada bantuan. Ini sangat-sangat kami syukuri," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Gubernur Khofifah apresiasi percepatan pembangunan huntara Semeru
Menurut dia, peralatan dibutuhkan untuk persiapan di huntara adalah peralatan dapur, yang salah satu peralatan dapurnya adalah kompor.
Bantuan berupa kompor beserta regulatornya tersebut diberikan Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia dan selanjutnya dikirim ke Pemkab Lumajang.
Gubernur Khofifah sudah berkomunikasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan direncanakan bantuan kompor sementara akan disimpan di salah satu gudang yang setelah huntara jadi akan langsung didistribusikan.
Huntara tersebut, kata dia, dijadwalkan selesai paling cepat sebulan dan paling lama dua bulan untuk kemudian ditempati oleh warga.
Lokasi pembangunan huntara berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Di tempat sama juga akan dibangun hunian tetap (huntap), tepat berada di sisi depan.
Huntara dan huntap yang akan dibangun merupakan tipe 60, yakni huntara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6 x 4 meter, sedangkan huntap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6 x 6 meter.
"Kalau huntara selesai, selanjutnya huntap dibangun. Nantinya, huntara bisa dijadikan dapur atau tambahan kamar. Jadi, tidak ada yang mubazir," ucap Khofifah.
Total lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap seluas 81 hektare dengan kapasitas tampung 2.000 unit rumah yang dilengkapi dengan fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas ekonomi.
Baca juga: Menkopolhukam awali pembangunan huntara warga terdampak Semeru
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
"Lokasinya juga tidak jauh dari perkampungan, jadi nantinya menyatu dengan warga yang sudah ada di sana," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia bersama para dermawan berpartisipasi mengirimkan 1.500 kompor 1 tungku beserta regulator melalui Pemprov Jatim.
Perwakilan Sangha Bhikkhuni Theravada Indonesia Dyan Juliantine mengatakan mengaku memberikan bantuan berupa kompor beserta perlengkapan agar para pengungsi bisa memanfaatkan sebagai alat memasak.
"Banyak saudara kita yang dilanda beban sangat berat akibat terdampak APG Semeru. Semoga bantuan ini bisa membantu meringankan semuanya," tuturnya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: