Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat Partai berharap kepada Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memahami kondisi mantan Bendahara Umum
PD Muhammad Nazaruddin sebelum dijemput paksa.
"KPK harus
pahami kondisi Nazaruddin. Tidak masalah kalau KPK menjemput paksa
Nazaruddin," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa,
di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Demokrat sendiri, katanya,
ingin menyelesaikan masalah ini dan tidak ingin berlarut-larut. Bahkan,
Demokrat telah menyerahkan kasus ini kepada KPK untuk mengusut kasus yang melibatkan Nazaruddin.
"Partai
tidak pernah intervensi penegak hukum. Partai berkepentingan untuk ini
dan mendorong yang bersangkutan agar memenuhi panggilan KPK dan bisa
memberikan keterangan," kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Ia
membantah, tidak datangnya Nazaruddin memenuhi panggilan KPK bukan
berarti membangkang terhadap Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang
Yudhoyono - yang berkomitmen untuk memberantas korupsi dan menegakkan
hukum.
"Kalau sudah sembuh berobatnya Nazaruddin, bisa penuhi
panggilan KPK. Kita berupaya agar KPK bisa mengetahui dan pahami
keberadaan Nazaruddin. Itu bukan bentuk pembangkangan terhadap SBY,"
ungkapnya.
Terkait turunnya elektabilitas Partai
Demokrat seperti yang dikabarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saan
mengatakan, penurunan suara tersebut adalah lumrah.
"Soal opini
publik, ini lumrah, politik itu persepsi terhadap partai dan keadaan.
Naik turun sebuah partai itu wajar namun tentunya kita berkepentingan
agar trennya naik terus," ujarnya. (zul)
(ANTARA)
Demokrat Minta KPK Pahami Kondisi Nazaruddin
13 Juni 2011 17:16 WIB
Bendahara Partai Demokrat Mohammad Nazaruddin. (ANTARA/Andika Wahyu/nz/11)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: