Sahroni: OTT Wali Kota Bekasi tunjukkan prestasi KPK
6 Januari 2022 15:37 WIB
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (kanan) berjalan menuju ruang pemeriksaan usai terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/1/2022). Tim Satgas KPK melakukan OTT terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan pihak lainnya serta mengamankan barang bukti sejumlah uang. ANTARA FOTO/Adam Bariq/wpa/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menunjukkan prestasi setelah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
"Beberapa waktu lalu kita dengar banyak sekali keraguan-keraguan terhadap kinerja KPK karena berbagai isu yang tengah dihadapinya. Namun penangkapan ini menunjukkan bahwa berbagai kekhawatiran itu tidak terbukti, dan KPK tetap tajam dalam melakukan penangkapan, mereka menjawab keraguan dengan prestasi," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, OTT tersebut menunjukkan bahwa KPK tetap bisa "tajam" dalam melakukan penangkapan dan tidak seperti yang ditakutkan berbagai pihak selama ini.
Dia menilai penangkapan yang dilakukan KPK juga membuktikan kualitas kerja KPK yang baru yaitu mereka bekerja sangat hati-hati dan dalam senyap.
"Ini adalah KPK yang sekarang, meskipun banyak yang meragukan, namun tetap berkomitmen dalam memberantas korupsi, dan hal ini dibuktikan melalui kerja nyatanya," ujarnya.
Baca juga: KPK tangkap Wali Kota Bekasi terkait PBJ dan lelang jabatan
Baca juga: Aktivitas Pemkot Bekasi normal usai KPK OTT Wali Kota
Sahroni menilai apa yang dilakukan KPK tersebut tidak membuat gaduh, namun bekerja dalam senyap dan yang terpenting uang rakyat dapat diselamatkan.
Sebelumnya KPK menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi beserta 11 orang lainnya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ) serta lelang jabatan di Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK mengamankan beberapa pihak. Sejauh ini, ada sekitar 12 orang. Di antaranya benar, Wali Kota Bekasi. Lalu, ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi dan beberapa pihak swasta," ujar Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ali menjelaskan, hingga saat ini para pihak yang diamankan itu masih terus diperiksa dan dimintai klarifikasi serta keterangan oleh tim KPK.
"Informasi yang kami peroleh, tangkap tangan ini terkait dugaan korupsi penerimaan janji atau hadiah pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi," jelas Ali.
Perkembangan tentang hasil operasi tangkap tangan (OTT) itu, kata dia, akan diinformasikan lebih lanjut oleh KPK.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi belum tahu kabar OTT KPK
Baca juga: KPK benarkan tangkap Wali Kota Bekasi
"Beberapa waktu lalu kita dengar banyak sekali keraguan-keraguan terhadap kinerja KPK karena berbagai isu yang tengah dihadapinya. Namun penangkapan ini menunjukkan bahwa berbagai kekhawatiran itu tidak terbukti, dan KPK tetap tajam dalam melakukan penangkapan, mereka menjawab keraguan dengan prestasi," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, OTT tersebut menunjukkan bahwa KPK tetap bisa "tajam" dalam melakukan penangkapan dan tidak seperti yang ditakutkan berbagai pihak selama ini.
Dia menilai penangkapan yang dilakukan KPK juga membuktikan kualitas kerja KPK yang baru yaitu mereka bekerja sangat hati-hati dan dalam senyap.
"Ini adalah KPK yang sekarang, meskipun banyak yang meragukan, namun tetap berkomitmen dalam memberantas korupsi, dan hal ini dibuktikan melalui kerja nyatanya," ujarnya.
Baca juga: KPK tangkap Wali Kota Bekasi terkait PBJ dan lelang jabatan
Baca juga: Aktivitas Pemkot Bekasi normal usai KPK OTT Wali Kota
Sahroni menilai apa yang dilakukan KPK tersebut tidak membuat gaduh, namun bekerja dalam senyap dan yang terpenting uang rakyat dapat diselamatkan.
Sebelumnya KPK menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi beserta 11 orang lainnya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa (PBJ) serta lelang jabatan di Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK mengamankan beberapa pihak. Sejauh ini, ada sekitar 12 orang. Di antaranya benar, Wali Kota Bekasi. Lalu, ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi dan beberapa pihak swasta," ujar Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ali menjelaskan, hingga saat ini para pihak yang diamankan itu masih terus diperiksa dan dimintai klarifikasi serta keterangan oleh tim KPK.
"Informasi yang kami peroleh, tangkap tangan ini terkait dugaan korupsi penerimaan janji atau hadiah pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi," jelas Ali.
Perkembangan tentang hasil operasi tangkap tangan (OTT) itu, kata dia, akan diinformasikan lebih lanjut oleh KPK.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi belum tahu kabar OTT KPK
Baca juga: KPK benarkan tangkap Wali Kota Bekasi
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022
Tags: