Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di Ibu Kota berlangsung tanpa kendala meski kasus varian baru COVID-19, yakni Omicron mulai mengalami kenaikan.

"Sampai hari ini tidak ada masalah yang berarti. Kemudian tidak ada kasus sampai hari ini," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Menurut dia, PTM 100 persen di Jakarta dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang lebih ketat dengan realisasi vaksinasi yang tinggi.

Di sisi lain, pelaksanaan PTM 100 persen juga disambut masyarakat terlihat dari tingkat kehadiran yang tergolong tinggi.

"Orang tua senang anak-anak bisa sekolah kembali, anak-anak lebih senang lagi ketemu guru bisa belajar dengan baik," katanya.

Baca juga: DKI akan tutup sekolah 15 hari jika penyebaran COVID-19 signifikan

Ia berharap pelaksanaan PTM 100 persen itu menjawab tantangan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama ini yang menyisakan banyak tantangan.

"Belajar langsung bagi anak jadi baik untuk mengetahui, memahami, mendapatkan ilmu di sekolah dan tentu lebih senang ketemu teman-teman," kata Riza.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sebanyak 10.429 sekolah di Ibu Kota melaksanakan PTM dengan kapasitas 100 persen pada awal 2022.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat terjadi peningkatan kasus positif dan kasus aktif COVID-19.

Baca juga: DKI diminta waspadai kemungkinan peningkatan pasien Omicron

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti dalam kesempatan terpisah menjelaskan, sebagian besar kasus positif baru COVID-19 di Ibu Kota yang meningkat dalam beberapa hari terakhir adalah kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Kita perlu mewaspadai penularan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu (5/1).

Ia mencatat per 5 Januari 2022, kasus aktif (dirawat dan diisolasi) mencapai 908 orang, sebanyak 661 di antaranya atau sekitar 73 persen adalah pelaku perjalanan luar negeri.

Kemudian, kasus positif baru bertambah 259 orang, sebanyak 211 orang atau 81 persen di antaranya adalah juga pelaku perjalanan luar negeri.

Sedangkan varian Omicron juga meningkat di Jakarta, yakni dari 251 orang yang terinfeksi, 95 persennya atau 239 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 12 lainnya adalah transmisi lokal.