"Tentu saja kami mengikutinya dengan rasa cemas dan memantau situasi di Kazakhstan. Saya rasa sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam peristiwa saat ini untuk menahan diri, menahan diri dari kekerasan dan mengusulkan dialog dalam menyelesaikan semua isu yang terkait," kata Dujarric.
Jubir itu mengatakan bahwa PBB mempunyai satu kantor negara dan perwakilan lainnya di Kazakhstan. Tidak ada ancaman keamanan terhadap staf PBB di negara tersebut.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Rabu mengatakan bahwa dirinya berniat "bertindak setegas mungkin" saat situasi di negara tersebut "semakin genting".
Sebelumnya pada Rabu, Tokayev juga menandatangani keputusan presiden untuk menerima pengunduran diri pemerintah Kazakhstan.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Presiden Kazakhstan umumkan keadaan darurat
Baca juga: Kazakhstan minta bantuan blok keamanan pimpinan Rusia