Saham Korsel jatuh, karena pandangan Fed yang "hawkish" angkat dolar
6 Januari 2022 10:16 WIB
Seorang pedagang mata uang berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) dan nilai tukar antara dolar AS dan won Korea Selatan di ruang transaksi sebuah bank, di Seoul, Korea Selatan (5/11/2020). ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/aa. (REUTERS/KIM HONG-JI)
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan jatuh pada Kamis pagi, tertekan dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil AS karena risalah pertemuan Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, mengurangi selera terhadap aset-aset berisiko.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 7,91 poin atau 0,27 persen, menjadi diperdagangkan di 2.946,06 poin pada pukul 02.12 GMT menyusul penurunan 1,18 persen di sesi sebelumnya.
Sementara won Korea melemah ke level terendah dalam lebih dari 17 bulan, meningkatkan kekhawatiran atas arus keluar modal dan ketidakstabilan pasar keuangan dan imbal hasil obligasi naik.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics melemah 0,13 persen, sementara perusahaan platform Naver dan Kakao masing-masing anjlok 3,24 persen dan 4,27 persen.
Menurut risalah pertemuan kebijakan Fed Desember, pembuat kebijakan bank sentral AS mengatakan pasar kerja yang "sangat ketat" dan inflasi yang tidak mereda mungkin mengharuskannya menaikkan suku bunga lebih cepat dan mulai mengurangi kepemilikan aset secara keseluruhan sebagai rem kedua bagi perekonomian.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 78,4 miliar won (65,42 juta dolar AS) di papan utama.
Investor institusional menjadi pembeli bersih untuk pertama kalinya dalam enam hari, mengakhiri aksi jual mereka di ekuitas yang menjadi ex-dividend pada 29 Desember. Mereka menjual saham total bersih 5,38 triliun won (4,49 miliar dolar AS) selama penjualan mereka.
Hanya, mereka yang membeli ekuitas sebelum 28 Desember yang dapat menerima pembayaran dividen, yang menyebabkan pembelian besar-besaran oleh investor institusi dan asing.
Won dikutip pada 1.198,4 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,13 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya. Di awal sesi, unit melemah sebanyak 0,37 persen ke level terendah sejak 27 Juli 2020.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.198,4, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.199,3.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,21 poin menjadi 108,44. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun paling likuid naik 6,3 basis poin menjadi 1,976 persen.
Baca juga: Wall Street berakhir turun tajam, setelah risalah Fed lebih "hawkish"
Baca juga: IHSG melemah usai risalah The Fed pertegas kenaikan suku bunga
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, perpanjang kerugian sesi sebelumnya
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 7,91 poin atau 0,27 persen, menjadi diperdagangkan di 2.946,06 poin pada pukul 02.12 GMT menyusul penurunan 1,18 persen di sesi sebelumnya.
Sementara won Korea melemah ke level terendah dalam lebih dari 17 bulan, meningkatkan kekhawatiran atas arus keluar modal dan ketidakstabilan pasar keuangan dan imbal hasil obligasi naik.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics melemah 0,13 persen, sementara perusahaan platform Naver dan Kakao masing-masing anjlok 3,24 persen dan 4,27 persen.
Menurut risalah pertemuan kebijakan Fed Desember, pembuat kebijakan bank sentral AS mengatakan pasar kerja yang "sangat ketat" dan inflasi yang tidak mereda mungkin mengharuskannya menaikkan suku bunga lebih cepat dan mulai mengurangi kepemilikan aset secara keseluruhan sebagai rem kedua bagi perekonomian.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 78,4 miliar won (65,42 juta dolar AS) di papan utama.
Investor institusional menjadi pembeli bersih untuk pertama kalinya dalam enam hari, mengakhiri aksi jual mereka di ekuitas yang menjadi ex-dividend pada 29 Desember. Mereka menjual saham total bersih 5,38 triliun won (4,49 miliar dolar AS) selama penjualan mereka.
Hanya, mereka yang membeli ekuitas sebelum 28 Desember yang dapat menerima pembayaran dividen, yang menyebabkan pembelian besar-besaran oleh investor institusi dan asing.
Won dikutip pada 1.198,4 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,13 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya. Di awal sesi, unit melemah sebanyak 0,37 persen ke level terendah sejak 27 Juli 2020.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.198,4, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.199,3.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,21 poin menjadi 108,44. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun paling likuid naik 6,3 basis poin menjadi 1,976 persen.
Baca juga: Wall Street berakhir turun tajam, setelah risalah Fed lebih "hawkish"
Baca juga: IHSG melemah usai risalah The Fed pertegas kenaikan suku bunga
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, perpanjang kerugian sesi sebelumnya
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: