Beijing (ANTARA News/Reuters) - Hujan deras melanda China tengah dan selatan yang menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikit-dikitnya 94 orang, kata laporan media lokal, Ahad.

Di Yueyang, provinsi Hunan di selatan, stasiun-stasiun cuaca mencatat curah hujan lebih dari 200mm dalam enam jam, curahh ujan yang terjadi setiap 300 tahun, demikian laporan surat kabar China News Service, mengutip para pejabat cuaca lokal.

Di desa Maojiazu, Yueyag, hujan deras menyebabkan tanah longsr yang menimpa 24 rumah dan menewaskan sedikitnya 20 orang, dengan tujuh lainnya hilang dibawa batu besar dan lumpur, sebagian besar mungkin tewas, kata kantor berita Xinhua.

"Daerah yang terkonsentrasi, intensitas dan lamanya hujan baru-baru ini menyebabkan banyak jatuh korban dan kerusakan pada properti di beberapa daerah," kata Chen Lei, Menteri Sumber Air yang juga mengawasi Markas Besar Penanggulangan Kekeringan dan Pengawasan Banjir Negara dalam laporan di laman internetnya.

Kantor itu memperingatkan bahwa hujan lebat diperkirakan akan melanda daerah tengah dan hilir Sungai Yangtze dapat memicu banjir di satu daerah yang dilanda kekeringan kurang dari dua pekan lalu.

Pada Sabtu malam, banjir melanda daerah-daerah di 13 provinsi yang menewaskan 94 orang dan 78 orang hilang, menrusak 465.000 hektare tanaman dan menyebabkan 27.100 rumah dan gedung-gedung lainnya roboh, kata kantor urusan penanggulangan banjir dan kekeringan itu.

Jumlah korban tewas itu tampaknya tidak termasuk semua mereka yang tewas di provinsi Hunan dan tempat-tempat lain.

Sekitar 23 orang dari mereka yang tewas itu terjadi di provinsi Xianning dan Hubei, China tengah , di mana hujan mengakibatkan tanah longsor yang juga mencederai lebih dari 100 orang dan membuat 10 orang hilang.

Musim kemarau baru-baru ini telah mengeringkan tanah daerah itu,yang meningkatkan risiko tanah longsor dalam musim hujan sekarang," kata Xinhua mengutip seorang penasehat provinsi.
(Uu.H-RN/H-AK)