Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, perekonomian Indonesia semakin menguat, meski masih ada beberapa permasalahan yang menghambat kemajuan.

"Saya secara khusus menyatakan bahwa perekonomian Indonesia semakin menguat," kata Yudhoyono dalam pidatonya dalam Forum Ekonomi Dunia-Asia Timur (WEF-EA) di Jakarta, Minggu.

Presiden menyatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mendekati satu triliun dolar Amerika Serikat (AS), dan Indonesia ingin menjadi bagian dalam sepuluh negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Selain itu, Presiden Yudhoyono mengemukakan, Indonesia memiliki anggaran yang seimbang dan kebijakan fiskal yang baik.

"Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 26 persen, atau paling rendah dalam sejarah," kata Kepala Negara.

Kepala Negara juga menyinggung volume perdagangan yang cenderung meningkat dan investasi asing yang tinggi.

Meski telah mencatatkan capaian yang baik dalam beberapa hal, Presiden Yudhoyono menyatakan, Indonesia tidak akan berhenti berusaha. Untuk itu, pemerintah telah meluncurkan rencana induk untuk mempercepat dan memperluas perekonomian Indonesia dalam 15 tahun ke depan.

Secara khusus, Presiden menegaskan, Indonesia adalah negara yang memiliki daya tahan luar biasa. "Indonesia telah bertahan dari berbagai cobaan, seperti krisis finansial, instabilitas politik, demonstrasi, flu burung, krisis konstitusi, konflik etnis, separatisme, terorisme dan bencana alam," katanya.

Meski mengalami cobaan, Indonesia kini tetap berdiri sebagai negara dengan demokrasi terbesar ketiga, sebagai anggota Kelompok 20 Negara (G-20) dan juga Ketua Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Presiden optimistis bahwa dengan semangat tinggi dan perubahan pola pikir untuk melakukan perubahan, Indonesia akan menjadi lebih baik.
(T.F008/S004)